Anies Baswedan menjelaskan bahwa dirinya ingin Indonesia bisa lebih adil dan lebih maju lagi ke depannya.
Menurut dia, dinamika yang terjadi di Koalisi Perubahan untuk Persatuan saat ini jangan sampai mengganggu konsentrasi mereka.
"Kita ingin Indonesia yang lebih adil, lebih maju, dan kita fokus di situ, dinamika yang terjadi saat ini jangan mengganggu konsentrasi kita," tuturnya.
Anies Baswedan mengatakan, akan ada waktu untuk memberikan penjelasan lengkap terhadap dinamika yang terjadi pada koalisi.
Ia meminta para relawan untuk ikhlas dalam menghadapi berbagai respons.
"Nanti pada waktunya akan ada penjelasan lengkap (respons dinamika koalisi), sekarang kita fokus untuk melakukan perubahan. Dan ingat kita harus ikhlas, artinya dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang, kita jalani."
"Insya Allah ikhtiar kita akan dimudahkan jalannya," sambungnya.
Sementara itu, Anies Baswedan berpesan agar semua relawan menjaga kesolidan, stamina, dan semangat untuk mengarungi perjuangan ke depan.
Sebab pelaksanaan kontestasi Pilpres 2024 masih beberapa bulan lagi.
"Jaga semangat, terus solid (untuk semua khususnya relawan)," imbuh Anies Baswedan.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sebelumnya mengaku kecewa.
Ia mengaku, partainya telah keliru melangkah dengan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres.
Pasalnya Anies Baswedan diam-diam menggandeng Cak Imin.
Ya, Partai NasDem dan Anies Baswedan sepakat menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, sebagai bakal cawapres pasangannya.
"Anggaplah kita salah kali ini, tapi kita belajar. Mudah-mudahan kita tidak salah lagi ke depan dan mudah-mudahan dengan izin Allah SWT, kita juga tidak kalah nantinya," kata SBY dalam Sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat yang digelar di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (1/9/2023).