TRIBUNBATAM.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bereaksi terkait pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah deklarasinya bersama Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu sebelumnya menyebut ada mastermind atau dalang di balik semua gerakan atau manuver politik yang berkaitan dengan Koalisi Perubahan.
Termasuk pemilihan Cak Imin sebagai Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Cak Imin mengaku baru mendengar tudingan SBY pada dirinya tersebut.
Karena belakangan ini ia disibukkan oleh tugas untuk meyakinkan internal PKB dan pihak eksternal terkait dirinya menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Baca juga: Ketua PBNU Klaim Tak Beri Restu Cak Imin di Pilpres 2024 Jadi Cawapres
Dengan tegas Cak Imin membantah tudingan Presiden ke-6 RI tersebut dan menyebut bahwa informasi yang disampaikan SBY adalah salah.
Pasalnya proses pengambilan keputusan hingga deklarasi resmi Anies Baswedan berpasangan dengan Cak Imin di Pilpres 2024 ini berlangsung sangat cepat.
Menurut Cak Imin, proses itu adalah masa-masa yang sulit untuk dirinya bisa merangkul semua pihak internal dan eksternal.
Sehingga keputusan dirinya menjadi Cawapres Anies ini murni dari pertimbangan internal, tanpa ada campur tangan atau sosok mastermind di baliknya.
"Atas pernyataan itu benar-benar saya sampaikan itu salah informasi Pak SBY. Karena apa, ini sama sekali tidak ada rencana percepatan itu dari semua langkah yang saya lakukan. Bahkan jujur saja dalam waktu Rabu, Kamis, Jumat (30 Agustus - 1 September 2023) adalah masa-masa yang sulit. Untuk kemudian merangkul semua internal eksternal untuk bisa, termasuk yang disebut mastermind itu tidak ada yang bisa saya ketahui karena begitu cepat. Ini jalan cepat yang benar-benar cepat, tanpa ada pertimbangan siapapun kecuali pertimbangan internal," ungkap Cak Imin dalam program Mata Najwa yang dilihat, Senin (4/9/2023).
Baca juga: Sekjen PKS Jadi Sorotan Sebelum Deklarasi Anies Cak Imin, Nasdem Bereaksi
Dalam lain kesempatan, Cak Imin blak-blakan pertemuan dengan Surya Paloh sebelum deklarasi di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9).
Cak Imin menceritakan bagaimana alur kesepakatan antara Nasdem yang diketuai Surya Paloh dengan PKB yang dinahkodai oleh dirinya sendiri.
Itu terjadi setelah dialog berkomitmen untuk tidak saling melakukan muslihat.
"Saya tahu anda dan anda tahu saya, saya tidak suka siasat siasatan lagi. Saya juga tidak suka muslihat-muslihatan lagi, kamu jangan muslihat-muslihatan lagi dan saya tidak akan muslihatan lagi sama kamu," ujar Cak Imin bercerita tentang dialog Surya Paloh kepada dirinya.
Dialog ajakan untuk berkolaborasi itu diakui Cak Imin membuat dirinya bahagia.
Baca juga: KPK Dalami Dugaan Korupsi saat Cak Imin Menaker, Putri Gus Dur Bereaksi
"Sebagai junior tentu saya sangat bahagia," imbuhnya.
Meski begitu, Cak Imin mengaku sempat ada kesulitan.
"Tetapi yang agak menyulitkan adalah saya diminta jawaban detik itu juga. Batin saya, beda dong. Bang Surya paling senior di Nasdem, di saya (PKB) masih ada senior, seniornya senior, masih banyak para kiai dan masyayikh, dan ulama. Tapi bang Surya Paloh bilang, kalau kamu gak mau salaman. Berarti selamanya kita tidak bertemu lagi, tapi kalau kamu oke, saya yakin jamin insyallah menang dan Indonesia akan lebih baik," cerita Cak Imin secara rinci.
Ya kalau sudah begitu, lanjutnya ya salaman, karena untuk Indonesia yang lebih baik.
"Tapi saya deg-degan karena senior blm saya kontak dan minta restu. Itulah dalam tiga hari, dalam waktu singkat, kemudian mendapat jawaban yang lengkap dari ulama-ulama kita, semua istikharah, gagasannya, semua pertimbangannya mengatakan restu dan dukungan atas pasangan mas Anies dengan saya," ungkap Cak Imin.
Baca juga: Anies Baswedan Cak Imin di Pilpres 2024, Surya Paloh Ibaratkan Botol Ketemu Tutup
DEMOKRAT Bantah SBY Sebar Hoaks
Partai Demokrat sebelumnya membantah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebar berita bohong atau hoaks soal Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal didekalarasikan menjadi capres-cawapres.
Dalam keterangan SBY, duet Anies-AHY disebutkan bakal dideklarasikan menjadi capres-cawapres pada awal September 2023.
Janji itu diklaim disampaikan seluruh parpol koalisi perubahan di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada 25 Agustus 2023 lalu.
Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron memastikan kesepakatan deklarasi Anies-AHY itu diungkap dalam pertemuan tersebut.
"Ada. Ada. Saya ada di tempat di sana. Ada pembahasan awal September ada. Kan digodok di tim 8. Tim 8 kan sudah matangkan deklarasi bisa dijalankan awal September. Jadi memang ya peristiwa-peristiwa itu yang disampaikan dalam kronologis peristiwa oleh sekretaris jenderal ya memang itu ada. Dan Demokrat ya apa adanya," kata Herman di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Baca juga: PKS Kepri Respon Pasangan Anies Baswedan - Cak Imin: Terserah Pengantinnya
Herman menuturkan bahwa kesepakatan AHY sebagai cawapres Anies juga disampaikan secara langsung pada pertemuan tersebut.
Bahkan, ada juga permintaan tertulis dalam pertemuan tersebut.
"Kan sudah disampaikan baik secara verbatim yang ditelepon langsung kepada AHY, maupun yang tertulis tanggal 25 Agustus, itu jelas ya bahwa dan saya sebagai kepala BPOKK juga diinfokan bahwa ada verbatim, dan segala macam. Ketum ini kan orangnya apa adanya, menyampaikan apa adanya. Nah setiap kali ada peristiwa yang itu menyangkut persoalan, perjalanan koalisi maupun calon wakil presiden atau presiden itu selalu diinfokan kepada kami. Dan kami juga harus menyimpan informasi itu," sambungnya.
Karena itu, Herman membantah SBY menyebarkan berita bohong soal adanya kesepakatan tersebut.
"Jadi kalau dikatakan apakah benar peristiwa itu, ya peristiwa itu benar apa adanya disampaikan kepada publik. Saya ada di Cikeas. Saya tidak ikut pertemuan karena itu pertemuan tim 8 dengan ketua majelis tinggi partai demokrat. Tapi ya setelah pertemuan itu diinfo kepada kami bahwa ada pertemuan itu," tandasnya.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)
Sumber: Tribunnews.com