KISRUH REMPANG

Kisah Warga Rempang Pindah di Hunian Sambau, Alat Pancing Ikut Dibawa

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pindahan warga dari Pulau Rempang ke hunian sementara di perumahan BP Batam Bida Asri 3, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Truk bak terbuka bercat putih itu berhenti di blok E Perum Bida Asri 3, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa. Isinya sejumlah perabotan, mulai dari lemari, kasur, tempat pakaian, hingga alat pancing turut serta. 

Isi muatan truk lantas diturunkan satu per satu masuk rumah. Mereka yang menurunkan yakni petugas Diptam BP Batam.

Pantauan Tribunbatam.id, petugas tampak hati-hati menurunkan muatan truk.

Begitulah suasana pemindahan warga di Pulau Rempang yang terdampak proyek PSN Rempang Eco-City pada Sabtu (7/10/2023).

Pemilik perabotan yakni keluarga Dedi Yunahar, asal kampung Sei Buluh, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang. Mereka memilih hunian di Perumahan Sambau, Nongsa.

Sebelum mereka, telah ada beberapa warga lain dari Pulau Rempang yang pindah ke hunian sementar di Bida Asri 3, Sambau.

Dedi Yunahar mengungkapkan, perpindahannya dari Sei Buluh ke hunian sementar di Sambau merupakan pilihan bersama keluarga . Ia berharap, perpindahan tersebut bisa menjadi jalan terbaik buat kehidupan kelak seperti yang selama ini disampaikan pemerintah.

"Ya semoga Rempang akan menjadi daerah yang lebih baik di masa depan, terutama untuk terutama buat anak-anak,"ungkapnya.

Dedi mengaku, selama perpindahan dari Rempang ke hunian sementara dibantu langsung oleh petugas. "Sesuai janji mereka (BP Batam), kepindahan ke sini dibantu,"katanya.

Selain Dedi, warga lain yang juga pindah ke hunian sementara adalah Nek Syum. Dia adalah warga asli Desa Pasir Panjang. Pertimbangan dia pindah ke hunian sementar adalah anak dan cucu-cucunya.

"Saya memikirkan nasib anak-cucu,"katanya.

Berdasarkan data dari BP Batam, sampai pada Minggu (8/10/2023), sudah 25 kepala keluarga (KK) yang pindah ke hunian sementara.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait mengatakan, jumlah tersebut kemungkinan besar akan terus bertambah ke depannya.

Ia memastikan, semua warga yang pindah berdasarkan suara hati dan pertimbangan sendiri warga.

"Tidak ada paksaan dan intervensi. Pilihan tersebut murni dari hati warga yang mendukung realisasi PSN," pungkasnya. (AMINUDDIN/TRIBUNBATAM.id)

Berita Terkini