Meski harus mencium aroma bau tak sedap, Ujang tak pernah lelah apalagi harus malu. Sebab, bagi Ujang hasil dari memulung di TPA bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Iya, Alhamdullilah kalau ada penjualan bisa dibawa pulang buat kebutuhan anak istri di rumah. Sudah dari tahun 2012 lalu,” ujar Ujang ditemui di lokasi.
Baca juga: Komunitas Harley Davidson Batam dan Kepri Bagikan 1.945 Paket Sembako di TPA Punggur dan Ruli
Waktu memulung, diakui Ujang penghasilannya tak menentu.
Namun dalam sehari, perkiraan ia bisa membawa uang sekitar Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu. Penghasilan itu akan ia berikan kepada istri untuk digunakan buat keperluan keluarga.
Setelah bertahun-tahun menjadi pemulung, kini Ujang pun menjadi pengepul alias toke kecil penampung barang bekas dari lokasi TPA untuk dia jual langsung ke toke, besi tua. Kini ia bisa mendapat Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
(TRIBUNBATAM.ID/bereslumbantobing)