BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tumbuh suburnya pembangunan dan investasi di Kota Batam tak pelak mempengaruhi dinamika kependudukan di wilayah ini.
Saat ini, rencana relokasi terbesar yang tengah dijalankan adalah pemindahan sebagian warga Sembulang dan Rempang Cate, Kecamatan Galang, ke tempat relokasi sementara pada tahap pertama.
Terdapat tujuh kampung dengan sekitar 1.600 orang terdampak, yang juga terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 mendatang.
Lantas, seberapa besar pengaruh dinamika kependudukan ini terhadap penyelenggaraan proses pemilu mendatang?
Simak wawancara eksklusif Tribun Batam bersama Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kota Batam, Adri Wislawawan, dalam Tribun Podcast (Tripod) edisi Senin (23/10/2023).
Tribun Batam (TB): Bagaimana perkembangan kelengkapan logistik pemilu sampai saat ini?
Adri Wislawawan (AW): Apa yang menjadi atensi khusus kami saat ini adalah pengadaan dan pendistribusian logistik pemilu tahap pertama. Di tahap pertama itu untuk seluruh Indonesia ada kotak suara, bilik suara, tinta, segel kertas dan segel plastik yang alat pengaman pengganti gembok. Saat ini Alhamdulillah empat item sudah berada di gudang logistik KPU Kota Batam, Sekupang. Kami masih menunggu segel plastik yang estimasinya di akhir pekan ini tiba di Batam.
Baca juga: DPRD Kepri Ingatkan KPU Batam Soal Daftar Pemilih dan Tahapan Pemilu di Rempang
Sedangkan, tahapan pemilu, kami masih menyusun daftar calon tetap untuk DPRD Kota Batam, baru saja kami pleno mengenai hasil verifikasi administrasi paska pencermatan rancangan DCT. Selanjutnya kami akan rekapitulasi, kemudian kami susun dan kami tetapkan 3 November untuk kemudian kami umumkan di 4 November 2023. Kalau untuk pemilih, saat ini masih berlangsung tahapan pelayanan pindah memilih yang akan masuk dalam daftar pemilih tambahan.
TB: Apakah ada kerusakan pada item logistik yang baru tiba itu?
AW: Di antara empat item logistik pemilu yang sudah kami terima, terdapat tinta suara yang rusak sebanyak 202 botol. Jadi, karena TPS kita ada 3241, sehingga total botol yang sudah kami hitung dan sortir sebelumnya ada 6482. Item yang ada kerusakan nanti akan kami laporkan ke KPU Provinsi Kepulauan Riau untuk selanjutnya diproses lebih lanjut. Secara umum, kotak suara, termasuk bilik suara dan segel kertas, kami hitung Alhamdulillah cukup. Sedangkan untuk surat suara, kami estimasikan Desember akan datang.
TB: Bagaimana dengan jumlah daftar calon tetap, apakah ada perubahan?
AW: Dari berkas pencermatan rancangan daftar calon tetap yang KPU Kota Batam terima, dari segi kuantitas tidak berubah. Jika daftar calon sementara yang Agustus lalu totalnya 633 bacaleg, nah, dalam masa pencermatan rancangan DCT, memang ada sekitar 16 bacaleg yang diganti oleh parpol tapi tidak mengubah kuantitasnya.
TB: Bagaimana dengan jumlah DPT?
AW: Secara jumlah tidak ada perubahan untuk daftar pemilih tetap (DPT). Setelah ditetapkan secara nasional oleh KPU Republik Indonesia pada 2 Juli yang lalu, Batam jumlah DPT-nya sama, yaitu 851.614 pemilih, dan TPS juga tidak berubah. Namun, melihat dinamika kependudukan kita, ada banyak hal yang terjadi. Dua pekan lalu kami mendapatkan data dari Kemeterian Dalam Negeri, bahwa terdapat 689 pemilih di Kota Batam sudah meninggal dunia, kemudian 20 lulus TNI/Polri. Maka kami telusuri ke alamat masing-masing untuk memastikan. Memang hasilnya sesuai. Maka pencetakan DPT yang akan didistribusikan ke TPS akan dicoret atau diberi tanda khusus bagi pemilih yang sudah meninggal dunia dan masuk TNI/Polri tadi.
Baca juga: KPU Batam Belum Petakan Daftar Pemilih di Rempang, Proses Relokasi Masih Jalan
TB: Bagaimana kondisi terkini terkait DPT warga Rempang saat ini?