PILPRES 2024

Gibran Rakabuming dan Cak Imin Bertemu, PKB Sebut Solo Raya Barometer

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PILPRES 2024 - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKN) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) yang juga karib disapa Cak Imin, disambut Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat tiba di Rumah Dinas Loji Gandrung, Selasa (20/6/2023).

TRIBUNBATAM.id - Dua bakal cawapres di Pilpres 2024 yakni Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bertemu secara langsung di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Keduanya bertemu dalam acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, Sabtu (4/11/2023) sore.

Muhaimin menceritakan momen saat ia bertemu dengan Gibran usai acara silaturahmi dengan kiai dan nyai serta kader PKB di Gedung Karanganyar.

Menurutnya tidak ada momen khusus ketika bertemu Wali Kota Solo itu.

Setelah saling sapa, Muhaimin dan Gibran kemudian berjabat tangan.

Baca juga: Dana Abadi Pesantren di Pilpres 2024, Kemenag Sebut Sudah Terealisasi

Saya ketemu, salaman (dengan Gibran)," kata pria yang akrab disapa Cak Imin kepada TribunSolo.com, Sabtu (4/11/2023).

Lanjutnya, keduanya juga sempat menanyakan kabar satu sama lain.

"Saling berkabar baik," pungkasnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar optimistis bisa memepet perolehan suara PDIP di Solo Raya.

Hal itu disebabkan Solo Raya saat ini dijadikan barometer kemenangan Pemilu 2024.

Meski diketahui saat ini wilayah Solo Raya masih dikuasai oleh PDIP.

Muhaimin Iskandar menyebut PKB bakal berusaha setidaknya memepet perolehan suara PDIP di Solo Raya.

"Ya (Solo Raya jadi barometer kemenangan di Indonesia), Solo Raya ini kita selalu juara kedua, untuk saat ini, kita harus mengejar untuk bisa sampai mendekat," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (4/11/2023).

Safari politik di wilayah Solo Raya pun sudah ia lakukan.

Baca juga: Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 serta Kritik Amien Rais Selain PDIP

Dimana, pada Sabtu pagi, Muhaimin bersama Anies Baswedan menghadiri Haul Habib Ali di Kota Solo.

Sorenya, Muhaimin Iskandar menghadiri silaturahmi dengan kader PKB dan kiai kampung dari seluruh wilayah Solo Raya di Kabupaten Karanganyar.

Menurutnya, para kiai kampung dan kader PKB tersebut yang akan bertugas untuk mencuri hati warga Solo Raya agar pasangan Amin menang di Pilpres 2024 nanti.

"Alhamdulillah hari ini di Solo raya kita bertemu para kiai kampung, para pengurus partai, para caleg, ada 2000-an orang, yang semuanya ujung tombak yang akan mendekati dan merebut hati masyarakat yang akan kita dorong untuk memenangkan Amin di Solo Raya," jelasnya melansir Tribunnews.com.

Sementara itu, Gibran yang merupakan cawapres Prabowo Subianto itu enggan membicarakan masalah politik saat menghadiri acara haul tersebut.

"Mending ojo ngetutke aku deh mending di sini aja (mending jangan ikuti saya, mending di sini saja). Acara keagamaan jangan dicampur politik ya," kata Gibran.

SERANGAN PDIP Buat Prabowo dan Gibran

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat menuding pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai cerminan neo-Orde Baru masa sekarang.

Djarot meminta seluruh partai politik pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk bersatu menghadapi mereka berdua.

"Terus bergerak, Ganjar-Mahfud MD pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminan Neo-Orde Baru masa kini," ujar Djarot lewat keterangannya, Sabtu, (4/11/2023).

Baca juga: Golkar Bela Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 Setelah PDIP Sebut Pembangkang

Dia berkata bahwa kemenangan dimulai dari rakyat yang memfokuskan pergerakan di akar rumput atau lingkup paling bawah.

Djarot turut menyinggung kasus penurunan baliho Ganjar-Mahfud di Bali saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

"Rakyat bereaksi keras atas mobilisasi aparat dengan melakukan penurunan bendera, baliho, dan berbagai atribut dukungan terhadap Ganjar-Mahfud MD," ujarnya.

Di samping itu, dia menyindir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres dan cawapres yang membuka jalan bagi Gibran untuk menjadi cawapres.

Djarot menyebut spiritualitas bangsa Indonesia mengajarkan bahwa tak ada tempat untuk pihak yang memiliki ambisi kekuasaan dan cinta terhadap keponakan hingga MK pun dikebiri.

"Kini kekuatan moral lahir kembali. Inilah fondasi terpenting Ganjar-Mahfud MD, kokoh pada moral kebenaran dan berdedikasi total pada rakyat, bangsa, dan negara, bukan pada keluarga," kata Djarot melansir Tribunnews.com.

Saat ini, Majelis Kehormatan MK tengah mengusut kasus dugaan pelanggaran etik oleh hakim konstitusi.

Djarot mengatakan PDIP percaya kepada integritas majelis itu.

Kata dia, lembaga itu mengedepankan sikap kenegarawanan.

TUDINGAN Pemerintah Tekan Parpol

Sebelumnya, Djarot menuding pemerintah melakukan intervensi atau menekan partai politik agar bisa membuka peluang Gibran menjadi cawapres.

Tudingan itu disampaikan Djarot dalam acara Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (1/11/2023).

"Katanya, pemerintah tidak intervensi, Memang intervensi?" tanya jurnalis Budiman Tanuredjo yang menjadi pembawa acara.

"Bukti-bukti menunjukkan seperti itu," jawab Djarot.

Politikus PDIP itu menduga pemerintah menggunakan instrumen negara untuk menekan ketua umum parpol.

Akan tetapi, dia tak menyebutkan siapa ketua umum yang dimaksudnya.

Dia juga menyinggung sosok "Pak Lurah" yang dianggapnya melakukan intervensi.

"Dari apa yang saya baca misalnya, seorang Mensesneg menjadi kepanjangan tangan dari Pak Lurah untuk bisa melobi menekan ketum ketum partai. Ini terjadi," katanya.

PEGANG Kartu Truf

Beberapa waktu lalu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga menyatakan adanya tekanan politik demi membuka jalan bagi Gibran.

Selain itu, Hasto menyebut proses pencalonan Gibran sebagai pembangkangan politik.

"Indonesia negeri spiritual. Di sini moralitas, nilai kebenaran, kesetiaan sangat dikedepankan. Apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan Mas Gibran, sebenarnya adalah political disobidience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (29/10/2023).

Dia turut menyinggung kartu truf ketua umum partai politik yang telah dipegang.

"Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK. Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu trufnya dipegang," ujar Hasto.

"Ada yang mengatakan life time saya hanya harian, lalu ada yang mengatakan kerasnya tekanan kekuasaan," kata dia menambahkan.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Septiana Ayu Lestari/Febri Prasetyo)

Berita Terkini