TRIBUNBATAM.id, BATAM - Rizki Faisal selaku Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Kepulauan Riau menyayangkan aksi balap liar di Simpang Kara.
Belum adanya fasilitas yang disediakan untuk para pebalap guna menyalurkan bakatnya menjajaki sirkuit balap menjadi faktor utama balap liar tersebut.
Seperti halnya yang kita tahu, di Batam karena minimnya fasilitas, aksi balap liar nekat dilakukan para remaja di Simpang Kara setiap malam di waktu weekend hingga menjelang subuh.
Aksi ini pun banyak mendapat respon negatif dari pengguna jalan dan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut karena merasa terganggu dengan bisingnya knalpot dan keselamatan di jalanan.
Meski demikian, ada beberapa yang merespon dengan memberi masukan dan solusi untuk menekan aksi balapan liar, seperti yang dikatakan Rizki Faisal saat berbincang mengenai balap liar.
"Saya selaku ketua IMI tegas menyatakan yang salah justru pemerintah kota, yang tidak peka terhadap perkembangan dunia remaja yang selalu ingin tantangan dan mengembangkan bakat dan Hobi, jadi jelas pemko salah, kenapa tidak menyediakan fasilitas, ketika ada fasilitas saya jamin 100 persen tidak ada balap liar," ujarnya Ketua IMI Kepri pada Tribun Batam, Jumat (29/12/2023).
Ia menjelaskan selama bertahun-tahun, bahkan sebelum menjadi ketua IMI, dirinya dan para pecinta balap lainnya tidak diberikan tempat untuk mengasah kemampuan dan menyalurkan skill balap.
Baca juga: Balap Liar di Batam 2023, Polisi Tindak Ratusan Remaja, Sita 342 Knalpot Brong
Baca juga: Kapolresta Barelang Kombes Nugroho Tri Nuryanto Perintahkan Tindak Balap Liar di Batam
"Sampai detik ini sudah kita minta bertahun-tahun, bahkan sebelum saya jadi ketua IMI enggak ada kita diberi tempat untuk kita bisa latihan balap," kata Rizki.
Alasan IMI Kepri membuat beberapa event balapan ialah untuk menekan angka balap liar.
Disinggung mengenai apakah tidak ada wadah penyaluran bakat apabila dari pelaku balap liar bergabung dengan IMI untuk mendapat pelatihan profesional, ia menjawab
"Kita kalau sudah ada tempatnya kami ajak semua. Mana tempatnya? di arena, arenanya dimana? Enggak ada. Dari kami juga keterbatasan dana. Event kita di Temenggung itu, kita buat event kita sewa loh, bukannya gratis," jawabnya.
Ia berharap adanya kepekaan dari Pemerintah untuk memberikan perhatian khusus terhadap pelaku balapan liar.
Karena menurutnya, bukan tanpa alasan aksi balap liar itu dilakukan para remaja terutama yang masih sering di wilayah Kota Batam.
"Daripada melakukan balapan liar, lebih baik kan disediakan tempat, kalau ada tempat kita bina, dan dari situ kita juga menaruh harapan ada bibit atlet balap yang muncul dari situ," terangnya.
Tambahnya, selain menaruh harapan besar potensi munculnya bibit balap baru, juga sebagai respon cepat pemerintah tanggapi keresahan masyarakat terkait aksi balapan liar.
Sejauh ini upaya yang dapat dilakukan IMI Kepri dengan mengadakan event-event balap.
Saat diminta bocoran kapan akan diadakan event tersebut, ia belum bisa memastikan kapan. "Yang jelas akan kami upayakan," singkatnya.. (*)
(Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)