TRIBUNBATAM.id - Ramadan 2024 diperkirakan akan berlangsung pada Maret mendatang.
Kurang dari 60 hari lagi, umat Muslim di berbagai penjuru dunia akan bertemu dengan bulan suci Ramadan.
Sebelum Ramadan datang, ada baiknya mengetahui siapa saja yang boleh tak berpuasa saat Ramadan, tetapi wajib membayar fidyah.
Seperti diketahui, berpuasa di bulan Ramadan hukumnya wajib bagi setiap Muslim, baik laki-laki dan perempuan yang sudah baligh dan berakal sehat.
Baca juga: Niat Salat Witir Lengkap Berjemaah atau Sendiri, Simak juga Doa Buka Puasa Ramadan
Namun Islam juga membolehkan orang yang memiliki uzur yang dibenarkan tak berpuasa di bulan Ramadan. Seperti orang yang haid, melahirkan, sakit dan sebagainya.
Terhadap mereka ini wajib mengganti hari yang ditinggalkan dengan berpuasa di hari lain, di luar Ramadan, atau membayar fidyah.
Nah, soal fidyah ternyata tak semua orang yang boleh tak puasa di bulan Ramadan wajib membayarnya.
Ada kriteria khusus siapa saja yang wajib membayar fidyah ini.
Dikutip dari rumahzakat.org, Sayyid Sabiq dalam kitabnya yang berjudul Fiqh Sunnah menyebut, ada empat golongan yang boleh tidak berpuasa Ramadan, tetapi wajib diganti dengan fidyah.
Fidyah ini sebagai penebusan atas puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadan karena alasan-alasan yang dibenarkan oleh syariat Islam.
Cara mengganti puasa Ramadan dengan membayar fidyah, yakni dengan memberi makan fakir miskin sejumlah hari puasa yang ditinggalkan.
Berikut empat golongan orang yang boleh tak puasa Ramadan tetapi wajib bayar fidyah:
Baca juga: Inilah Amalan Wajib, Sunnah dan Makruh di Bulan Ramadan, Muslim Perlu Tahu!
1. Lansia
Muslim yang telah lansia (lanjut usia) atau sudah tua renta boleh tidak mengerjakan puasa Ramadan. Namun, mereka wajib membayar fidyah.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadis.
Ibnu Abbas r.a. mengatakan, "Orang tua diperbolehkan untuk berbuka. Sebagai gantinya, ia memberikan makanan kepada satu orang miskin untuk setiap harinya. Ia tidak wajib mengqadanya." (H.R. Daruquthni dalam Sunan Daruquthni dan Hakim dalam Mustadrak Hakim. Keduanya mengatakan hadits ini memiliki sanad yang shahih).