LINGGA TERKINI

Nasib Warga di Tanjung Irat Lingga, Harus Lewat Jalan Putus Bawa Orang Sakit

Penulis: Febriyuanda
Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret mobil merah (dari Tanjung Irat) saat melewati jalan putus di Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga saat hendak membawa orang sakit

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Putusnya jalan penghubung di tiga desa di Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membuat imbas yang buruk bagi warga.

Jalan tersebut menghubungkan ke Desa Langkap, Tanjung Irat, termasuk Desa Bakong.

Baru-baru ini, warga Tanjung Irat mengantarkan salah seorang yang sakit dan ingin dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dabo Singkep.

Sehingga, mereka terpaksa harus melewati jalan yang putus tersebut, dengan transit dari mobil ke mobil.

"Jadi pasien diangkat sama-sama buat sampai ke seberang buat dijemput dengan mobil lain yang sudah menunggu," ungkap seorang warga kepada TRIBUNBATAM.id, Minggu (4/2/2024).

Menurutnya, saat ini pasien tersebut mengidap penyakit paru-paru dan gula, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit.

"Saat itu saya berada di belakang mereka," imbuhnya.

Baca juga: KPU Lingga Ungkap Rencana Penambahan Pemilih Pemilu 2024 di Lapas Dabo Singkep

Baca juga: Kondisi Terkini Jalan Rusak di Batam yang Sempat Ditanami Pohon Pisang

Belum lama ini, akses jalan tersebut kembali terputus akibat hujan deras.

Di ketahui, status jalan tersebut merupakan jalan bekas aktivitas tambang.

Meski masih tanah, namun menjadi akses utama warga, karena menghubungkan tiga desa.

Kejadian ini tak hanya sekali terjadi, namun berulang-ulang.

Hingga kini, belum ada solusi dari pihak terkait terhadap jalan tersebut.

Salah seorang warga Tanjung Irat, Ruslan (34) mengatakan, bahwa jalan tersebut sudah terputus beberapa hari ini, sehingga kendaraan roda empat tak bisa melewatinya.

"Kalau motor bisa lah lewat, tapi pakai papan. Namun kalau hujan deras kembali turun akan sangat membahayakan, karena tanah yang mudah merosot," ungkap Ruslan.

Ruslan mengaku, pada akhir tahun 2023, jalan area tersebut juga baru putus, namun dilakukan gotong royong dengan alat berat yang diturunkan pihak kecamatan Singkep Barat.

"Tapi karena hujan deras, jalan kembali putus, warga sering gotong royong di jalan ini, namun masalah yang sama kembali terjadi," terangnya.

Dia berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) tak tutup mata dan memberikan solusi terkait masalah akses jalan yang dihadapi warga di desanya.

"Semoga ada solusi dari pihak terkait," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Langkap, Rahmad mengaku, bahwa secara pribadi dirinya pernah menyampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) tentang keluhan jalan ini.

"Kalau tidak ada jalan ini, semua aktivitas masyarakat terhambat, baik Desa Tanjung Irat maupun warga desa kami di Langkap," terangnya.

Rahmad juga berharap, pihak terkait bisa menanggapi masalah ini..

"Masyarakat cuma bisa gotong royong seadanya aja," tambahnya. (TribunBatam.id/Febriyuanda)


Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkini