Para ulama sepakat kalau menggabungkan puasa qadha Ramadan dan nazar, puasanya dihitung sah.
Hanya saja para ulama berbeda pendapat, puasa seperti apa yang dianggap sah ketika berpuasa, ada dua niat puasa yang dua-duanya bernilai wajib.
Pertama, ulama mengatakan menggabungkan niat dua ibadah yang wajib; puasa qadha Ramadan dan puasa nazar, tidak semuanya dikatakan sah.
Mayoritas ulama berpendapat, ibadah puasa yang dianggap sah yakni puasa qadha Ramadhan. Sedangkan puasa nazar dianggap tidak sah dan harus diganti pada hari yang lain.
Kedua, pendapat yang dinisbatkan pada Imam Muhammad Ibn al Hasan ash Syaibani.
Dikatakan, jika menggabungkan niat dua ibadah puasa qadha Ramadan dan nazar di hari yang sama, puasanya dianggap sah, hanya saja nilai ibadahnya otomatis menjadi ibadah sunnah.
"Artinya belum dianggap melakukan (puasa qadha Ramadan atau puasa nazar) dan harus diganti di hari lain," ujar Ustaz Isnan.
Niat Puasa Qadha Ramadan
Inilah niat puasa qadha Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.
Artinya: Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala.
Niat puasa qadha Ramadan sebaiknya diucapkan pada malam hari.
Niat puasa qadha ini boleh diucapkan dalam bahasa Arab atau latin
Niat Puasa Nazar
Inilah niat puasa nazar
نَوَيْتُ صَوْمَ النَّذَرِ لِلّٰهِ تَعَالىَ