TRIBUNBATAM.id - Nama Ria Saptarika ramai diperbincangkan jelang Pemilu 2024 pun setelahnya.
Itu gara-gara Ria Saptarika dikaitkan kasus dugaan money politik saat berkunjung ke Kelurahan Sekanak Raya, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam.
Ria sendiri telah membantah dugaan politik uang yang dituduhkan kepadanya.
Ia menyebut, kegiatan saat itu merupakan reses MPR RI dalam kapasitasnya sebagai anggota DPD RI, bukan sebagai calon legislatif (caleg).
Baca juga: Ria Saptarika Lolos dari Money Politik, Sentra Gakkumdu Kepri Stop Penyelidikan
Ria membenarkan ada amplop berisi uang transport yang diberikan kepada peserta yang hadir. Di amplop itu ada stempel namanya sebagai anggota DPD RI.
Kasus dugaan politik uang ini ditindaklanjuti Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Provinsi Kepri.
Namun Gakkumdu tak melanjutkan kasus ini ke tahap penyidikan.
Hasil keputusannya, penanganan dugaan politik uang yang melibatkan DPD RI Ria Saptarika dihentikan.
Sebab dari hasil penyelidikan yang dilakukan, belum memenuhi unsur tindak pidana pemilu 2024.
Lalu siapa Ria Saptarika?
Ria Saptarika merupakan petahana DPD RI Dapil Kepri yang kembali maju pada Pemilihan DPD RI Dapil Kepri 2024.
Ia pun mempunyai kans besar lolos ke DPD RI Dapil Kepri periode 2024-2029.
Baca juga: Hasil Perolehan Suara DPD RI Dapil Kepri Data KPU, Ismeth Abdullah vs Ria Saptarika
Data KPU Minggu (3/3/2024) pukul 23.01 WIB, suara masuk sebanyak 3.196 TPS dari 5.914 TPS atau 54,04 persen.
Dari data itu, Ria Saptarika sementara berada di urutan kedua dengan 76.604 suara di bawah Dharma Setiawan, tetapi di atas Ismeth Abdullah dan Dwi Ajeng Sekar Respaty.
Di Pemilu 2024, Kepri mendapatkan alokasi 4 kursi DPD.
Ada empat anggota DPD RI Dapil Kepri petahana yang maju pada Pemilu 2024, yakni Dharma Setiawan, Ria Saptarika, Haripinto Tanuwidjaja, dan Richard Hamonangan Pasaribu.
Ria Saptarika lahir di Indragiri Hilir, Riau pada 16 September 1967. Usianya menginjak 57 tahun pada 2024.
Kini ia bertempat tinggal di Batam, Provinsi Kepri, tepatnya di Tiban Lama, Sekupang.
Melansir dari laman kepri.dpd.go.id, Ria Saptarika merupakan lulusan S1 Elektronika, ISTN Jakarta dan S2 UGM, Yogyakarta.
Ia pertama kali menjadi senator wakil Provinsi Kepri pada periode 2014 - 2019 dengan perolehan suara sebesar 122.817.
Dari sumber lainnya, Ria Saptarika mundur dari jabatannya sebagai anggota DPD RI pada Juli 2015 untuk mengikuti Pilwako Batam pada Pilkada Serentak, 9 Desember 2015.
Ria Saptarika mencalonkan diri sebagai Wali Kota Batam untuk masa jabatan 2016-2021. Saat itu ia maju berpasangan dengan Sulistyana.
Mereka didukung dua partai politik, yaitu PDI-Perjuangan dan PAN. Duet Ria Saptarika-Sulistyana lebih akrab dikenal dengan nama RiaLis.
Namun keduanya kalah dalam Pilwako Batam saat itu.
Setelah kalah Pilwako Batam periode 2016-2021, Ria Saptarika kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI Dapil Kepri periode 2019-2024.
Di periode itu, ia kembali terpilih menjadi anggota DPD RI dengan perolehan suara terbanyak sebesar 197.750.
Ria Saptarika melanjutkan kariernya di DPD RI Dapil Kepri hingga saat ini.
Sebelum menjadi anggota DPD RI dan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Batam, Ria Saptarika pernah menjadi Wakil Wali Kota Batam periode 2006-2011.
Baca juga: Ria Saptarika Jadi Pendaftar Pertama Bacalon DPD RI ke KPU Kepri, Berkas Lengkap
Mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu maju sebagai calon Wakil Wali Kota Batam bersama Ahmad Dahlan sebagai calon Wali Kota Batam.
Di DPD RI, Ria termasuk konsen mendorong dibentuknya Undang-Undang (UU) Daerah Kepulauan.
Ria Saptarika menilai, belum terbentuknya Undang-Undang (UU) Daerah Kepulauan disebabkan keengganan dari pemerintah pusat.
Hal itu diungkapkan Ria Saptarika saat menjadi narasumber program Mata Lokal Corner (MLC) Tribun Batam bahas tema 'Uji Sakti DPD Dorong RUU Kepulauan', Kamis (18/5/2023).
Ia mengaku bahwa, dirinya telah mengikuti RUU Kepulauan sejak 2014 silam.
Kemudian periode 2019-2024 telah membahas selama 2 tahun karena ikut dalam Panitia Perancang Undang-undang (PPU).
"Menurut hemat saya, belum terbentuknya Undang-Undang Kepulauan ini karena ada keengganan dari pemerintah pusat, itu tercermin pada beberapa tahun lalu. Saat kami mengadakan seminar yang dipimpin Pak Ono Sampono, beliau memimpin di Batam. Dalam pertemuan itu juga ada menteri menggunakan zoom, dan nampak jelas ada keengganan pemerintah untuk meng-goalkan UU Kepulauan itu," kata Ria.
Selaku anggota DPD RI Dapil Kepri, Ria juga mengaku pesimis untuk melakukan upaya lain dalam membentuk UU Daerah Kepulauan tersebut.
Kecuali seluruh anggota DPR yang notabenenya berasal dari provinsi kepulauan menjadi satu, melakukan upaya kepada pemerintah.
"Karena berasal dari kepulauan, tentu ada konsen yang sama dengan kita di DPD. Berapa banyak anggota DPR RI yang ada dari kepulauan, kita kerahkan untuk melobi DPR dan pemerintah," tuturnya.
Ia juga menjelaskan, alasan pemerintah enggan untuk mengesahkan RUU Daerah Kepulauan menjadi UU Daerah Kepulauan, karena di sana akan berkurang lagi APBN.
Baca juga: Anggota DPD RI Ria Saptarika Ungkap Penyebab UU Daerah Kepulauan Belum Terbentuk
Lantaran ada pembagian APBN dengan provinsi kepulauan.
Jika RUU Daerah Kepulauan disahkan, maka pemerintah pusat harus legowo menyerahkan pembagian anggarannya kepada pemerintah provinsi berbasis Kepulauan.
"Keengganan itu ada pada pemerintah pusat dalam hal ini di eksekutif, maka perlu didorong oleh legislatif dari DPR dan DPD," tutupnya.
Selain Ria Saptarika, Bakal Calon DPD RI dapil Kepri Ismeth Abdullah, Anggota DPD RI dapil Kepri, Richard Hamonangan Pasaribu, serta Bakal Calon DPD RI dapil Kepri, Stephane Gerald Martogi Siburian juga menjadi narasumber dalam program MLC Tribun Batam saat itu.
Biofile
Nama : Ria Saptarika
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Pernikahan : Kawin
Tempat Tanggal Lahir : Indragiri Hilir, 16 September 1967
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
Sekolah Menengah Atas
(1983– 1986) STM 2 PGRI, Jakarta.
Sekolah Menengah Pertama
(1980 – 1983) SMPN 1 Tembilahan.
Sekolah Dasar
(1974-1980) SDN 1 Tembilahan. (tribunbatam.id/*)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News