"Permintaan tinggi, banyak yang belanja. Dari dua hari jelang Lebaran ini, sudah 1000 lebih kelapa terjual," bebernya.

Ia menyebutkan, pada Lebaran kali ini, komoditas kelapa mengalami lonjakan harga hingga Rp 3.700 per buah.

Lonjakan harga yang sudah terjadi dari pihak petani itu, disebabkan karena minimnya para pemanjat kelapa.

"Kelapa yang naik harga ini dari lokal yaitu daerah Letung dan Penebung. Bukan karena stoknya menipis tapi karena pemanjatnya beralih manjat cengkeh," ungkapnya.

Baca juga: Pedagang Bumbu dan Santan di Tanjungpinang Dulang Cuan Menjelang Idul Adha 1444 H

Kendati harga kelapa meningkat, pihaknya masih menjual santan dengan harga normal Rp 20 ribu per kilogram seperti tahun sebelumnya.

"Tidak apa-apa jual harga normal kayak tahun sebelumnya, yang penting masih ada pelanggan dan untung tipis," sebutnya.

Fila menegaskan, stok kelapa miliknya dipastikan cukup untuk memenuhi permintaan pembeli hingga Lebaran Idulfitri nantinya.

"Stoknya cukup bang. Selain dari lokal Letung dan Penebung, kami juga pesan kelapa dari Midai, Natuna pakai Kapal Sabuk Nusantara kemarin," ujarnya. (TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News