"Jika harganya sampai segitu, tentu akan dikeluhkan masyarakat bang," tutur Tupang.
Akibat kejadian tersebut, Tupang terancam bakal mengalami rugi hingga puluhan juta rupiah.
"Satu pickup yang tertinggal, nilainya sekitar Rp 35 juta," ucapnya dengan wajah menunduk.
Baca juga: Satgas Pangan Natuna Cek Pasar Ranai, Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil
Ia berharap, kedepannya pihak ASDP dan pelabuhan Roro Tanjunguban dapat lebih memprioritaskan kepentingan orang banyak seperti, mobil pickup atau lori yang membawa sembako.
"Kalau bisa dibagilah untuk kendaraan sembako itu. Jangan semuanya truk perusahaan yang diutamakan," imbuhnya.
"Roro kan untuk subsidi masyarakat, masa iya perusahaan yang lebih diprioritaskan," tambahnya. (TribunBatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News