TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris angkat bicara terkait maraknya kasus asusila hingga praktik prostitusi anak yang terjadi di wilayahnya.
Di sela-sela wawancara, Abdul Haris mengaku baru mengetahui kabar informasi adanya kasus prostitusi anak baru-baru ini dari sejumlah awak media.
Ia mengaku belum mendapat data riil terkait informasi itu.
"Kalau hanya sebagai informasi atau isu itu boleh saja kita percaya, boleh saja tidak. Tapi kalau data yang sudah berbicara mungkin datanya dari Pengadilan Agama atau Kemenag, itu saya kira perlu ada satu langkah-langkah mengintervensi hal itu," ujar Abdul Haris usai peresmian Sekolah Lansia, Rabu (24/7/2024).
Bupati Anambas tak mengela informasi yang ia himpun memang kondisi kasus asusila di Anambas cukup tinggi dibanding kasus-kasus lainnya.
Namun, kabar itu masih sebatas isu yang berkembang lantaran dirinya belum mendapat laporan maupun data dari sejumlah dinas di bawah naungan pemerintahannya.
"Katanya memang ada sekitar 70 persen tapi itu dia, saya belum dapat datanya. Kalau memang benar ada segitu harusnya kan laporan dan datanya sampai ke saya," sebutnya.
Apabila kasus asusila itu berbasis laporan dan data, kata Haris, pihaknya tentu akan dengan sigap mengambil langkah kebijakan menekan angka kasus tersebut.
Juga menurutnya, tanggungjawab dan peran serta semua pihak, termasuk penegak hukum, guru, tokoh agama dan orang tua memiliki andil penuh mengawasi kasus ini
"Mari kita buatkan gagasan, siapa membuat apa, siapa yang kerja apa dan siapa yang bertanggungjawab. Kalau porsinya keagamaan Kemenag, kalau porsinya dilain mungkin harus mengambil tindakan," jelasnya.
Kendati demikian, Haris menuturkan akan menunggu laporan dan data terkait kasus asusila maupun kejahatan terhadap anak dari dinas-dinas terkait yang ada di pemerintahannya.
Baca juga: Praktik Prostitusi di Anambas Libatkan Anak, Pemerhati Singgung Perkembangan Teknologi
"Misalnya KPPAD yang menanganinya, pertanggungjawabannya ke siapa, ke Bupati, ya tentu dia harus lapor. Pak Bupati ini sudah ada sekian orang yang menjajakan dirinya dari mulut ke mulut. Siapa orangnya saya tanya, lah dia tak tahu misalkan, bagaimana tuh. Kan jatuhnya fitnah. Tapi kalau dia tahu, ya kejar dan selesaikan sesuai aturannya," tegas Abdul Haris.
Disinggung langkah konkret mengatasi maraknya kasus asusila hingga prostitusi anak, Abdul Haris mengaku akan mengintruksikan ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk mengoptimalkan patroli operasi jam malam.
Ia menuturkan, dengan melhat maraknya kasus ini akan mencoba mengubah pola strategi operasi dengan menyasar waktu-waktu keluyurannya anak-anak remaja.
"Sudah ada perdanya itu. Bisanya kan operasi mulai jam 9 malam. Tapi karena anak-anak ini keluyurannya jam 10 ke atas, mungkin nanti akan kita sesuaikan jam operasinya," ujar Haris.