LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Warga di Kecamatan Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan buruknya akses sinyal internet di wilayah mereka.
Setidaknya lebih kurang satu bulan, warga mengaku sinyal Telkomsel di Kepulauan Posek sering hilang atau terganggu hingga berkali-kali dalam sehari.
Warga bertanya-tanya, hal apa yang membuat jaringan internet tersebut bermasalah.
Menurut mereka, masalah sinyal ini belum tuntas sejak dulu. Hampir seluruh desa, seperti Desa Posek, Busung Panjang, Suak Buaya hingga Pulau Mas dan pulau kecil lainnya, terkena dampak gangguan massal ini di Kecamatan Kepulauan Posek.
Baca juga: Cara Mengatasi Pesan WhatsApp yang Pending Meski Sinyal Internet Bagus
Menurut warga, pihak provider bersifat acuh, sehingga tak mempedulikan kondisi sinyal yang berada di pulau-pulau kecil.
Masalah hilangnya sinyal ini membuat aktivitas terganggu, seperti pekerjaan mereka yang mengandalkan sinyal internet.
"Parah kalau gini, sudah satu bulan hilang terus, sebentar ada, setelah itu hilang. Belum ada perbaikan juga dari pihak terkait. Padahal masalah ini sudah sering diadukan warga," ungkap seorang warga, Ami kepada Trihunbatam.id, Selasa (17/9/2024).
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa (Kades) Posek, Azman membenarkan kondisi sinyal internet wilayah mereka yang sering hilang.
"Hilang-hilang timbul, sudah sering saya infokan ke Kadis Kominfo Lingga," ujarnya.
Namun, hingga saat ini belum ada tindakan perbaikan yang signifikan.
"Kami sangat berharap pihak Telkomsel segera mengatasi masalah ini. Jaringan internet yang stabil sangat penting bagi kemajuan desa, terutama dalam bidang ekonomi dan pelayanan publik," tegas Asung, Sekretaris Desa Posek.
Baca juga: Minim Jaringan Internet, Aplikasi Sirekap KPU Belum Menjangkau Beberapa Desa di Lingga Kepri
Informasi yang beredar, penyebab utama masalah ini diduga karena genset yang digunakan untuk mengoperasikan tower Telkomsel sering mengalami gangguan.
"Informasi yang kami dapatkan, genset tower ini sering mati," ungkap warga, Joni.
"Setiap tiga jam hidup, tiga jam mati. Ini sudah sangat mengganggu, terutama bagi para pelaku UMKM dan pemerintahan desa," sambung Ketua RT di Desa Posek, Kicun. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News