NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), berhasil menekan kasus stunting di wilayahnya.
Intervensi stunting terus digencarkan Pemkab di wilayah perbatasan tersebut, baik melalui intervensi gizi spesifik maupun intervensi sensitif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Natuna, Hikmat Aliansyah mengatakan, penurunan terhadap kasus stunting di Natuna kian membaik.
"Pada tahun 2023 persentase kasus stunting Natuna mencapai 16 persen, dan ditahun 2024 hingga bulan Juni kasus stunting berhasil turun menjadi 10,76 persen," ujarnya kepada Tribunbatam.id, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: Bupati Karimun Ajak Kader Posyandu Bantu Pemerintah Turunkan Angka Stunting
Ia melanjutkan, persentase itu berdasarkan dari data balita, yang ditimbang hingga bulan Juni sebanyak 4.944.
Dari hasil tersebut, terdapat 532 balita kategori stunting, atau 10,76 persen.
Menurutnya, capaian tersebut telah melebihi target penanganan stunting secara nasional dan provinsi.
Hikmat menyebut, target penanganan stunting nasional berada di angka 20 persen, sedangkan target provinsi di angka belasan persen.
"Dengan data yang kita miliki, tentu sudah melebihi target, yang turun sekira 5,24 persen. Tentunya hal ini harus terus dipertahankan. Sebab stunting sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak," ucapnya.
Ia menambahkan, turunnya angka kasus stunting di Natuna disebabkan beberapa indikator. Di antaranya capaian pemerintah daerah dalam melakukan intervensi terhadap kasus yang menimpa balita.
"Penekanan stunting tidak hanya melalui Dinkes, namun seluruh instansi dan lembaga di Pemkab Natuna juga ikut terlibat," kata Hikmat.
Selain itu, pihaknya juga melakukan sejumlah upaya, termasuk pemberian makanan tambahan bergizi bagi balita.
Baca juga: Pemko Batam Targetkan Penurunan Stunting Capai 10,8 Persen pada Akhir 2024
"Program ini sudah berjalan sejak Januari lalu. Kader di Puskesmas yang menyiapkan makanan tambahan bergizi itu, kemudian diberikan kepada orang tua," tuturnya.
Guna mencegah kasus stunting, Hikmat mengimbau seluruh orang tua supaya mengatur pola asuh pada bayinya, terlebih untuk bayi yang baru lahir.
Ia meminta para ibu untuk rutin membawa balitanya ke Posyandu.
"Jika ada balita stunting jangan takut membawanya ke Posyandu. Stunting itu bukan aib, tapi justru harus segera diintervensi lebih awal," pungkas Hikmat.
(TRIBUNBATAM.id/Birri Fikrudin)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News