"Mereka ini datang naik mobil pikap, isinya geng motor. Sebagian ada yang jalan kaki juga," katanya.
Warga setempat, Rohana br Pasaribu, bentrokan tersebut terjadi, pada Selasa (22/10/2024) sekira pukul 02.30 WIB.
Katanya, saat itu ada ratusan orang yang datang tiba-tiba ke kampung mereka dan langsung melakukan penyerangan.
"Ada hampir seribu orang tadi malam datang langsung menyerang warga di sini," kata Rohana kepada Tribun-medan, Selasa (22/10/2024).
Ia menjelaskan, ratusan orang yang menyerang ini datang dengan membawa senjata tajam dan juga senjata api.
"Warga ada yang melihat, ada yang membawa senjata api tadi malam," sebutnya.
Rohana dan warga lainnya mengaku kecewa dengan pihak kepolisian, karena datang terlambat ke lokasi untuk melakukan pengamanan.
"Kami kecewa, baru sekarang datang polisi. Tadi malam dua jam di sini perang, nggak ada polisi yang datang satupun," ujarnya.
Ia menyampaikan, dalam bentrokan tersebut ada warga yang terluka dan juga tewas akibat diserang oleh ratusan orang.
"Ada yang terluka dibacok, ada yang meninggal juga, korban warga sini," ucapnya.
Amatan Tribun-medan di lokasi, sejumlah truk polisi tiba di lokasi sekira pukul 11.30 WIB.
Kedatangan polisi ini makin membuat kisruh di lokasi kejadian, sebab para warga langsung mengusir sejumlah personel kepolisian yang datang.
Mereka kecewa, lantaran pihak kepolisian baru tiba di lokasi.
Warga pun memblokade jalan, agar pihak kepolisian tidak bisa masuk ke kampung mereka.
Setelah mendapatkan penolakan, para personel kepolisian ini pun langsung putar balik meninggalkan lokasi.
Di lokasi juga tampak beberapa kendaraan, sepeda motor dan juga satu unit mobil terbakar. (*/Tribun Medan)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News