"Keluarga tak mau dilakukan visum atau otopsi ke rumah sakit, keberatan terutama istrinya," ungkapnya.
Sutomo mengakui, sejak menerima laporan pihaknya telah mengerahkan tim Inafis Polres Kepulauan Anambas untuk melakukan identifikasi.
"Jadinya tim akhirnya gak bergerak, karena pihak keluarga tak ingin divisum," ujarnya.
Atas keputusan keluarga korban itu, pihaknya tak dapat memaksa dan menilai jika keluarga telah ikhlas atas kepergian korban.
Meski begitu, pihaknya akan meminta keputusan resmi dari pihak keluarga terhadap hal tersebut.
"Nanti kami akan minta keluarga tandatangan surat pernyataan bahwa tak ingin divisum atau otopsi," sebutnya.
5. Ada riwayat penyakit stroke
Disinggung penyebab kematian korban, Kapolsek Siantan, Iptu Sutomo tak ingin berandai-andai.
Namun dari informasi yang diperolehnya, korban mengidap asam urat dan memiliki riwayat stroke beberapa tahun lalu.
"Kalau riwayat yang parah atau berarti sepertinya tidak ada."
"Beliau hanya ada asam urat dan riwayat stroke ringan beberapa tahun lalu," katanya.
6. Kesaksikan Tetangga Saat Berangkat Tampak Sehat-sehat Saja
Cerita penemuan mayat Sapril (52), warga Desa Tarempa Selatan, Anambas, Kepri, Rabu (30/10/2024) mendapat tanggapan dari tetangganya, Iyan (46).
Sebelum ditemukan tak bernyawa saat hendak ke kebunnya, Sapril sempat bertemu Iyan.
Kapada Tribun Batam, Iyan mengaku berangkat bersama korban saat ingin berkebun. Sebab lokasi kebun mereka satu kawasan.