"Saya tadi sama-sama berangkat dengan almarhum pagi sekitar pukul 06.30 WIB," ucapnya.
Iyan mengungkapkan, sepanjang perjalanan dia tak menaruh curiga. Karena kondisi Sapril sama seperti biasanya, tak terlihat adanya keluhan sakit.
"Gak ada hal yang aneh-aneh, kondisinya sehat-sehat saja. Malahan kami cerita-cerita juga saat berjalan masuk menuju kebun," ujarnya.
Hingga di persimpangan masuk ke kebun, Iyan dan Sapril berpisah. Karena kebun Iyan menanjak naik, sementara Sapril belok ke kanan.
"Di situlah kami berpisah, tiba-tiba saya tahunya beliau sudah meninggal. Kalau kata orang sini mungkin pitam, tapi tak tahu lah itu kemungkinan," katanya.
Ia mengingat sebelum berpisah, Sapril yang hobi memancing ini sempat bercerita ingin mengajak Iyan untuk mancing.
"Cuma itu saja dia cerita, ngajak mau mancing karena pompongnya sudah bagus katanya," tutur Iyan.
Menurut Iyan, Sapril merupakan sosok yang dikenal baik di tengah masyarakat.
Karakternya yang humoris dan senang bercerita membuatnya banyak kawan dalam pergaulan.
"Gitulah orangnya suka cerita sampai tak kuat layan. Jadi dia gak mungkin ada musuh atau orang yang gak suka," katanya.
( tribunbatam.id/novenri simanjuntak )
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News