TRIBUNBATAM.id, BATAM - Program makanan bergizi gratis untuk anak sekolah yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran dikabarkan akan mulai diterapkan tahun depan.
Realisasi program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak sekolah ini juga di nanti.
Program yang digulirkan pemerintah pusat tengah memasuki tahap uji coba di 100 kabupaten/kota hingga akhir Desember 2024.
Meski belum termasuk dalam uji coba, Kota Batam telah bersiap dengan alokasi anggaran dan menunggu petunjuk teknis untuk mendukung pelaksanaannya mulai Januari 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, menjelaskan bahwa pelaksanaan program pada masa uji coba sepenuhnya dikelola oleh Badan Gizi Nasional, termasuk penyediaan dapur dan distribusi makanan.
"Saat ini baru diperuntukkan di 100 kabupaten kota sebagai ujicoba namun untuk daerah lainnya akan dilihat dari ujicoba sampai Desember nanti," ujar Tri Wahyu Rubianto, Senin (25/11/2024).
Dalam penerapannya nanti rencananya akan melibatkan masyarakat yang saat ini berada di ranah sukarelawan.
"Keterlibatan masyarakat di sana sebagai sukarelawan itu berada di dapur yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional. Untuk pemerintah kabupaten dan kota itu belum, karena masih menunggu lagi teknisnya seperti apa dari pusat," tambahnya.
Terkait rencana penerapan penuh program mulai 2 Januari 2025, Tri Wahyu menjelaskan bahwa hal tersebut masih menjadi harapan dari Badan Gizi Nasional, meski petunjuk teknisnya belum diterbitkan.
"Untuk yang di 2 Januari itu kan harapan dari Badan Gizi Nasional sudah bisa berjalan, namun juknisnya (petunjuk teknis) belum ada," sambungnya.
Meski begitu, Pemko Batam telah mempersiapkan alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan program ini.
"Yang jelas, untuk Pemko Batam sudah disiapkan anggarannya untuk keperluan itu," kata Tri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, terkait jumlah sekolah yang akan terlibat dalam program ini, Tri menyebutkan bahwa pihaknya sedang menghitung total sekolah dari tingkatan PAUD hingga SMP.
"Untuk jumlahnya sementara dihitung dahulu untuk semua sekolah," imbuhnya.
Disdik mencatat total hampir seribu sekolah yang terdata yakni di angka 987 sekolah.
Sementara itu, estimasi anggaran yang diperlukan untuk program makanan bergizi tersebut diperkirakan sekitar Rp650 miliar.
"Saat ini kisaran 650 M. Termasuk dana pendamping dari apbd," tuturnya.
Pihaknha juga memastikan makanan yang disediakan mengandung gizi yg dianjurkan dan memperhatikan kebersihan.
"Haruz. Makanan yg tersaji harus dalam kondisi fresh dan layak konsumsi. Kami ingin anak-anak menerima makanan yang bergizi," kata Tri.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan gizi anak-anak untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul di daerah.
Pelaksanaan program membutuhkan petunjuk teknis sebagai panduan bagi pelaksana di daerah. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News