Arus Muda Kepri Desak Bawaslu Tak Tebang Pilih Tangani Perkara Pilkada

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Organisasi pemuda, Arus Muda Kepri menyoroti Kinerja Bawaslu Kepri yang dinilai tidak netral alias berat sebelah dalam menangani perkara Pilkada. 

Bukan tanpa sebab, hal itu disampaikan ketua Arus Muda Kepri, Eddy lantaran adanya kasus pelanggaran sala satu Paslon cagub-cawagub yang berujung selesai tanpa sanksi yang jelas pada akhir-akhir masa kampanye dan memasuki masa tenang.

Kata dia, Bawaslu Kepri merilis akun-akun media sosial tim kampanye dan paslon yang terdaftar, namun yang kami disayangkan hanya medsos salah satu tim paslon Pilkada Kepri 2024 yang terlihat lebih banyak.

Terdaftar ada 11 akun aktif, sedangkan akun media sosial paslon Pilkada Kepri 2024 lainnya hanya 3 akun saja yang dilaporkan. 

“Kami dari tim Cyber Arus Muda juga terus memantau pergerakan di media sosial, bahkan diawal Bawaslu meminta setiap Paslon melaporkan Akun Aktif Pendukung Paslon sebanyak-banyaknya. Tapi sepertinya kami yang lebih koperatif dan taat administratif,” ujar Eddy, Selasa (26/11/2024).

Baca juga: Pilkada Kepri 2024, Ansar Ahmad Bakal Nyoblos di TPS 014 Tanjungpinang

Selain itu kekecewaan Arus Muda Kepri pada Bawaslu diperkuat kehadiran Ansar Nyayang di Konser Judika yang berlokasi di alun-alun engku puteri Batam,  itu berujung tanpa kejelasan sanksi. 

“Arus Muda Kepri geram karena beberapa Minggu setelahnya kami melakukan agenda hiburan yang sama, rencananya akan menghadirkan Paslon Rudi-Rafiq namun Bawaslu minta untuk ditiadakan dengan alasan akan ada sanksi hukum jika dihadirkan,” kata Eddy. 

Demi mengikuti Prosedur Aturan yang berlaku, lanjut dia kami pun mengikutinya. 

“Ini menujukkan adanya ketidakseriusan Bawaslu dalam menjalankan tugas yang diamanahkan, banyak hal yang menjadi perhatian kami dalam pelaksanaan pilkada kepri kali ini, jangan sampai masyarakat menilai dan meragukan kinerja bawalu,” tegas Eddy. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News