Host: Mungkin saat ini kan ketika banyak kendaraan mau keluar dari Batam, mungkin mereka ingin merayakan Nataru di kampungnya, adakah semacam prioritas dalam pemberangkatan. Misalkan oh ini karena kamu mobil FTZ nantilah, mobil ini duluan atau bagaimana?
Hermin: Jadi begini pak, sebetulnya kami beberapa bulan yang lalu kami sudah terapkan sistem pembelian tiket secara online. Mungkin lebih terkenal dengan ferizy. Di situ kami sudah jalankan itu, tentunya dengan penerapan ferizy ini memang harapan kami adalah penumpang ketika dia mau ke pelabuhan sudah memiliki tiket.
Nah ini juga ada hubungannya ketika mobil FTZ ini bisa ada peluang untuk bisa menyebrang keluar. Tentunya juga penumpang ketika dia ada yang bawa kendaraan, ketika dia dari rumah dia sudah pikir, saya selain beli tiket saya harus memenuhi syarat kendaraan dulu.
Ketika dia memenuhi dua syarat ini dan di kami sendiri ketika dia masuk di area pelabuhan, maka sudah membeli tiket, jadi syarat check innya itu 2 jam sebelum keberangkatan. Karena itu sudah kami jadwalkan. Alhamdulillah puji Tuhan baru berjalan kurang lebih sekitar 4 bulan, pembelian tiket secara online ini sudah 100 persen untuk 2 pelabuhan ini, khususnya di Pelabuhan Punggur dan Pelabuhan Tanjung Uban. Ini mungkin di tahun 2025 kami akan terapkan beberapa pelabuhan yang ada di wilayah kerja saya, karena saya di sini selain di Kepri, terus Riau sendiri sampai ke Kalimantan Barat terus ke Jambi, jadi saya 4 provinsi.
Saat ini tentunya juga ada beberapa pelabuhan yang kami berupaya untuk tahun 2025 ini sudah menerapkan sistem ferizy.
Host: Pak Hermin mungkin bisa dijelaskan pelabuhan-pelabuhan yang masuk ASDP ini selain tadi Batam, Uban. Berapa pelabuhan ini pak di empat provinsi ini yang dilayani ASDP?
Hermin: Untuk pelabuhan sendiri kalau kami di Batam ini ada 23 lintasan, dari 23 lintasan itu 10 lintasan komersil, 13 lintasan perintis.
10 lintasan komersil ini antara lain sampai ke Jambi, kalau yang lintasan perintis ini sampai ke NTT, Kalimantan Barat, ini memamg wilayah kerja cukup luas dan jumlah kapal yang melayani lintasan-lintasan itu 18 unit, yang terbaru itu yang basic di Uban dua kapal.
Host: Pak kalau dulu kan kita, saya pernah dulu coba ke Punggur. Katanya pada lewat bisik-bisik ini, jadi bagaimana itu pak?
Hermin: Dari tahun ke tahun tentunya harus ada perubahan pak, dan saya lihat ketika penerapan sistem ferizy ini kepentingan-kepentingan itu mulai terurai. Kalau memang masih ada di depan mata saya tidak akan pernah liat itu, setelah penerapan sistem ini dan memang pengguna jasa di edukasi untuk mandiri pak.
Host: Terkait dengan angkutan ini kan ini sering kita dengar informasi-informasi penyelundupan bisa lolos begitu kan. Mereka ini pakai check in atau bagaimana itu pak?
Hermin: Kalau itu biar abang kita dari Bea Cukai yang jawab
Host: Sering kita dengar informasi macam itu, boleh dijelaskan kepada Tribunners?
Yogi: Mungkin kalau untuk penyelundupan itu ada di tugas pengawasan Bea Cukai ya pak. Tugas pengawasan di Bea Cukai yang mungkin juga orang-orang melihat bahwasanya banyak kendaraan-kendaraan yang tidak terdaftar begitu, atau bahkan STNK-nya masih FTZ seperti itu.
Bea Cukai itu akan selalu melaksanakan pengawasan yang ketat, terutama ketika arus mudik apalagi Natal dan Tahun Baru seperti ini. Di sana pasti ada ditambah pengawasan di pelabuhan-pelabuhan, bandara, tempat lalu lintas orang dan barang begitu pak.
Informasi lengkap bisa lihat di Youtube Tribunbatam.id. (*)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News