BATAM, TRIBUNBATAM.id - Penertiban bangunan di kawasan Tembesi Tower, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) oleh tim terpadu berlanjut.
Memasuki hari kedua, Kamis (9/1/2025), alat berat yang siaga di kawasan Tembesi Tower Batam masih bekerja meratakan bangunan yang tersisa.
Pada hari pertama penggusuran, Rabu (8/1/2025), ratusan rumah telah dirobohkan. Alhasil, banyak sisa bangunan yang tak diurus lagi oleh pemiliknya. Potongan besi, seng atap rumah, dan beberapa plastik perkakas dapur berserakan di lokasi.
Pantauan di lapangan, di tengah hiruk-pikuk penggusuran ada yang meraup keuntungan. Yakni pemulung. Barang-barang itu langsung dikumpulkan, dimasukkan ke dalam kantong dan becak motor.
Baca juga: Rumah di Tembesi Tower Dibongkar Tim Gabungan, Saud Tambunan Pasrah Kini Tak Punya Tempat Tinggal
Tindakan pemulung itu membuat beragam reaksi petugas hingga warga. Ada yang marah, ada pula yang mengikhlaskan barang-barang tersebut diambil oleh pemulung.
Seperti yang diungkapkan warga, Ricardo Tambunan. Ia mengaku kesal barang-barang miliknya diambil oleh pemulung.
"Saya sengaja kumpulkan untuk dijual. Malah diambil. Mana ini polisi tidak ada yang menegur," ujarnya kesal.
Ricardo sempat berteriak ketika pemulung becak masuk ke lokasi, apalagi banyak perabotan rumah tangga hingga besi jendela yang diangkut. Ia sempat meradang agar besi yang telah ditenteng pemulung dapat ditinggalkan.
"Hei, hei.. itu ada yang punya, jangan main ambil sembarangan, turunkan itu. Keluar kalian," teriak warga di lokasi.
Aksi sejumlah pemulung yang nyaris bentrok dengan warga itu lantas menyita perhatian petugas. Aparat kepolisian langsung menghampiri.
"Pak, itu barang siapa. Bapak yang punya rumah? Sudah izin belum sama pemiliknya. Kalau bukan, jangan diambil," kata Aipda Andi memberi peringatan kepada pemulung.
Agar tidak terjadi gesekan di lokasi, polisi lantas meminta pemulung keluar dari lokasi. Sebab, masyarakat pemilik rumah masih berada dilokasi.
Setelah kejadian itu, lima pemulung dengan masing-masing becak motornya akhirnya memilih keluar meninggalkan lokasi bagian ujung.
Warga Tembesi Tower lainnya mengaku sengaja mengumpulkan barang-barang bekas miliknya untuk dijual.
"Saya sudah nego, tapi malah diambil sama bontot-bontot," katanya.
Pihaknya juga menyesalkan, tim terpadu yang tidak melakukan pengamanan malah justru menonton pemulung. Takutnya ada selisih pendapat malah ribut.
Baca juga: Warga Tembesi Tower Batam Tak Berdaya Rumahnya Dibongkar, Kini Bingung Tinggal Dimana
Lain hal Abdul Rahman. Warga itu mengaku mengikhlaskan barang miliknya diambil oleh pemulung.
"Biarkan saja, enggak apa-apa. Itu mungkin rezeki dia (pemulung), biar dikumpulkan buat makan," katanya. (Tribunbatam.id/bereslumbantobing)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News