TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Terungkap identitas dosen di Tanjungpinang yang ditemukan tewas dalam rumahnya, Jumat (10/1/2025) dini hari.
Dosen di Tanjungpinang itu ditemukan tewas dalam rumahnya di Jalan Ciku Blok I, RT 007/RW 005, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Tanjungpinang Barat.
Tribun Batam mengungkap identitas dosen di Tanjungpinang yang ditemukan tewas dalam rumahnya bernama Agus Hendrayady, S.Sos., M.Si.
Ia merupakan dosen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IAN FISIP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang.
Ucapan duka cita dari perguruan tinggi tempatnya mengajar pun diterima TribunBatam.id.
Baca juga: Kronologi Dosen di Tanjungpinang Kepri Tewas Dalam Rumah, Sang Ayah Curiga Bau Menyengat
"Kami segenap keluarga besar Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara FISIP UMRAH turut berduka cita atas wafatnya Bapak Agus Hendrayady, S.Sos, M.Si Bin H.M Nasir Saleh," demikian pesan dalam ucapan duka cita yang diterima Tribun Batam.
Lantas siapa Agus Hendrayady, dosen di Tanjungpinang yang ditemukan tewas itu?
Profil
Selain sebagai dosen pada Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, ia juga mengajar mata kuliah yang berkaitan dengan Administrasi Publik.
Agus Hendrayady tercatat menyelesaikan Sarjana S-1 Administrasi Negara di Universitas Tanjungpura Pontianak dan melanjutkan S-2 Magister Ilmu Administrasi Negara dengan Bidang Kajian Utama Administrasi Pembangunan.
Ia juga menulis beberapa jurnal serta telah membuat beberapa buku seperti Etika Administrasi, Komunikasi Administrasi, Bookchapter Pengantar Ilmu Komunikasi, Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen.
Kemudian Pengantar Ilmu Administrasi Publik, serta Pendidikan Budaya Anti Korupsi.
Baca juga: Breaking News, Dosen di Tanjungpinang Kepri Ditemukan Tewas Dalam Rumah
Serta menjadi editor buku Reformasi Administrasi, buku Desain Kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus dan Pengantar Ilmu Administrasi Publik serta buku Pelayanan Publik di Era Tatanan Normal Baru.
Kronologi
Penemuan dosen yang ditemukan tewas dalam rumahnya di Tanjungpinang berawal dari ayah Ah pulang dari masjid.
Curiga dengan kondisi rumah sang anak, ia memutuskan untuk memeriksa rumah anaknya yang berlokasi tepat di depan rumahnya.
Di situ, pagar rumah ditemukan dalam kondisi tak terkunci.