Meskipun menghadapi banyak kendala, Nanang bertekad untuk terus memberikan pendidikan agama bagi anak-anak.
"Setelah ini, Kita akan pelan-pelan ada lagi, kita kumpulkan lagi, yang sudah terpencar dimana mana saya katakan bilang ke kami agar datanya kami pindahkan juga," katanya.
Nanang juga menyampaikan bahwa koordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan terus dilakukan untuk mencari solusi terbaik.
Ia berharap pemerintah memberikan perhatian lebih agar pendidikan agama di kawasan ini tidak terhenti akibat penggusuran.
( tribunbatam.id/uciksuwaibah )