IMLEK

Nelayan Batam Berburu Ikan Dingkis Jelang Imlek, 1 Kg Tembus Rp200 Ribu per 24 Januari 2025

Penulis: Beres Lumbantobing
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IKAN DINGKIS - Ikan dingkis hasil tangkapan nelayan pesisir Batam jelang Imlek. Per Jumat (24/1/2025), harga ikan dingkis sudah di kisaran Rp200 ribu per kg

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Harga ikan dingkis di wilayah perairan Batam terus mengalami lonjakan.

Tercatat, Jumat (24/1/2025), harga ikan dingkis sudah empat kali lipat dari biasanya. Per hari ini ikan dingkis berada di harga Rp200 ribu per kilogram. 

Harga ikan dingkis ini diprediksi akan terus melonjak hingga mendekati puncak perayaan Imlek 28 Januari 2025 mendatang.

Perkiraan harga ikan dingkis tembus Rp400-600 ribu per kilogram. 

Baca juga: Ikan Dingkis, Sajian Saat Imlek Pembawa Keberuntungan

Hal ini lantas membuat nelayan pesisir Batam semakin gencar berburu ikan yang dikenal sebagai "harta karun Imlek" Tahun Baru China tersebut.

Tak heran pada momen ini, akan banyak nelayan musiman kembali ke laut, apalagi mereka pemilik Kelong.

Kelong akan dimanfaatkan untuk berburu harta karun 'si ikan dingkis'. 

Sejumlah nelayan pesisir perairan Batam melaporkan hasil tangkapan dan penjualan ikan dingkis. 

Seorang nelayan dari Pulau Air, Bulang, Mazlan, mengungkapkan kondisi hasil tangkapan saat ini mengalami penurunan jika dibanding tahun lalu. 

"Tak banyak, cuma tak taulah besok sama lusa. Cuma beberapa hari ini dapat sedikit, Dingkis tak masuk kelong," ujar Mazlan, Jumat (24/1/2025). 

Padahal, kata dia, banyak masyarakat pesisir yang memiliki kelong (alat penangkap ikan tradisional) sudah mulai memperbaiki dan menata jaring-jaring kelong mereka sejak awal bulan ini. 

"Dari awal bulan kami sudah bersiap sambut Imlek, perbaiki kelong, jahit yang bocor. Kami berharap ikan dingkis mau masuk ke kelong, Amin," harapnya. 

Mazlan mengaku beberapa pengepul sudah menghubunginya untuk membeli ikan dengan harga per hari ini sudah di angka Rp200 ribu per kilogram. 

Hanya saja, hari ini Mazlan belum turun ke kelong. Kemarin, Mazlan bersama saudaranya berhasil menangkap sekitar 32 kilogram ikan dingkis dengan harga sudah naik, Rp180 ribu per kilogram.

Baca juga: Nelayan Batam Berburu Ikan Dingkis, Harga Rp 100 Ribu per Kg Menjelang Imlek

"Ini harga akan naik terus, kalau macam gini ikan dingkis sepi bisa tembus Rp1 juta sekilo. Tahun lalu harga tertinggi di nelayan tembus Rp500 ribu per kilo. Semoga lah banyak dapat nanti, harga juga tinggi," ungkapnya. 

Menjadi nelayan, Mazlan bukan lah orang baru. Momen ikan dingkis dari tahun ke tahun kerap menjadi rezeki dadakan bagi nelayan pesisir Batam. 

"Namanya rezeki kan, mana ada yang tau. Tahun lalu pas dekat Imlek kami dapat 150 kg, kena harga tinggi. Meledak lah, bisa beli motor 3 biji," celetuknya. 

Namun perburuan dingkis tahun ini, Mazlan pesimisi. Sebab, banyak nelayan pesisir dihantui rasa takut turun melaut gegara jebolnya pagar penangkaran buaya Pulau Bulan. 

"Dengar-dengar info, ada kelong nelayan di pulau dekat Labon dimasuki buaya. Ngeri-ngeri sedap juga kalau sudah begini," katanya. 

Tidak hanya Mazlan, nelayan pesisir Belakang Padang juga mengungkap keresahan mereka atas teror buaya yang lepas dari penangkaran. 

Pokmaswas Kecamatan Bulang, M Safet mengatakan, momen ikan dingkis tahun ini akan lewat begitu saja, masyarakat pun akan kehilangan momen Imlek 2025.

"Jangankan berburu ikan dingkis, nelayan kita mau turun melaut saja sudah takut. Apalagi ke kelong yang harus menyelam," ungkap Yafet. 

Padahal, lanjut dia momen Tahun Baru China ini telah dinanti nelayan dalam satu tahun sekali. Namun gegara buaya lepas dari penangkaran, nelayan harus mengurungkan niat berburu dingkis. 

"Ada juga yang turun berburu dingkis, ke kelong. Tapi mereka harus lebih waswas. Taruhannya nyawa, bagus tak turun daripada harus menanggung musibah nanti," ungkap Yafet.

Baca juga: Nelayan Batam Cemas Buaya Lepas dari Penangkaran saat Berburu Ikan Dingkis Menjelang Imlek

Bagi masyarakat Tionghoa pesisir di Kepulauan Riau (Kepri), ikan dingkis memiliki makna istimewa. Mengonsumsi ikan dingkis pada musim Imlek diyakini dapat membawa keberuntungan dan rezeki di tahun yang baru.

Keunikan ikan dingkis terletak pada siklus reproduksinya yang hanya bertelur setahun sekali, bertepatan dengan musim perayaan Imlek.

Hal ini menjadikannya semakin langka dan bernilai tinggi.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa memakan ikan dingkis saat Imlek adalah tradisi yang membawa berkah. Tak heran kalau permintaannya melonjak tajam pada momen Imlek.

Saat ini, banyak nelayan di wilayah perairan Batam berlomba-lomba menangkap ikan dingkis untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Selain karena makna budayanya, keuntungan besar yang bisa diraih juga menjadi daya tarik utama. (TribunBatam.id/bereslumbantobing)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Berita Terkini