Pria yang sehari-harinya menderes karet tersebut mengatakan, gelanggang dibuka dua kali dalam seminggu.
"Sangat ramai, ada 50-an orang dan berjejer mobil mewah setiap ada judi sabung ayam ," kata Ardi.
Warga di sini, tambahnya, tidak ada yang ikut sabung ayam dan takut terlibat.
Ia juga menjelaskan sebelumnya tidak pernah terjadi peristiwa penggerebekan.
Menurutnya, masyarakat meminta jangan ada lagi perjudian di kampungnya.
"Kami meminta tolong jangan libatkan masyarakat, kami resah karena banyak orang luar masuk ke daerah kami," kata Ardi.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul "Warga Dengar Berkali-kali Letupan Senpi saat Terjadi Peristiwa Sabung Ayam Berdarah"