TRIBUNBATAM.id - Duka yang mendalam masih dirasakan keluarga Fahrul Abdillah (29) di Kampung Sajira Barat, Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (20/4/2025).
Fahrul Abdillah tewas dikeroyok oleh empat orang, dua di antaranya merupakan oknum anggota TNI.
Pengeroyokan maut yang menewaskan Fahdul Abdillah terjadi di Jalan Veteran, Kota Serang, Banten pada Selasa (15/4/2025).
Padahal Fahrul Abdillah berniat melerai pertengkaran, namun malah menjadi sasaran pengeroyokan hingga tewas.
Kedua oknum TNI AD berinisial Pratu MI dan Pratu MS langsung diamankan Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/4 Serang serta sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Nenek Fahrul Abdillah, Surti (90) mengungkapkan rasa sedih atas kehilangan cucunya tersebut.
Fahrul Abdillah ternyata dirawat oleh nenek sejak usia dua tahun karena orang tuanya sudah bercerai.
Karena ibu dan bapaknya berpisah, Fahrul Abdillah tinggal serta dibesarkan oleh nenek Surti.
"Ges doang anak sorangan bae najan incu geh (Sudah seperti anak sendiri saja meskipun cucu juga). Kemana-mana suka ikut sama saya, waktu kecil," kata Surti saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/4/2025).
Surti mengungkapkan, almarhum tinggal bersama dirinya sejak kecil sampai lulus sekolah SMA.
Setelah lulus SMA, Fahrul kemudian ikut tinggal bersama ibu nya di Kota Serang sambil bekerja.
"Sudah lulus sekolah ke Serang ikut ibunya, paling pulang jarang ke sini," katanya.
"Kemarin lebaran ketawa bareng, sambil joget-joget deket nenek," sambungnya.
Baca juga: Sosok 2 Oknum TNI Tersangka Pengeroyokan Fahrul Abdilah hingga Tewas di Banten, Danrem Minta Maaf
Surti mengaku kaget saat mendapat kabar, bahwa cucunya sedang terkapar di RSUD Banten. Akibat dikeroyok 2 orang diduga oknum anggota TNI dan 2 warga sipil.
"Saya datang ke RSUD Banten, karena kaget cucu saya terkapar," ungkapnya sambil meneteskan air mata.