TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Kelulusan pelajar SMA/SMK sederajat tahun 2025 di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah diumumkan.
Hasil rekapitulasi data, persentase kelulusan para pelajar SMA dan SMK sederajat di daerah perbatasan Indonesia ini hanya sebesar 99,68 persen.
Data ini mencerminkan, kelulusan pelajar SMA/SMK sederajat di sana tidak mencapai 100 persen.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdik) Kabupaten Kepulauan Anambas, Rusdan mengatakan, untuk jumlah pelajar yang lulus se Anambas tahun ini ada sebanyak 616 orang.
Sebanyak 616 pelajar itu terhimpun dari sembilan SMA/SMK yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Baca juga: Bupati Anambas Tutup Turnamen Futsal AFK, Apresiasi Peningkatan Skill Dibidang Olahraga
"Hanya tujuh sekolah yang lulus 100 persen, dua lainnya tidak sampai," ucapnya saat dikonfirmasi Tribun Batam, Selasa (6/5/2025).
Bila merujuk jumlah total pelajar yang mencapai 618 orang dan 616 lulus, maka ada dua pelajar yang tidak lulus.
Ketidaklulusan dua pelajar ini membuat tidak tercapainya kelulusan pelajar SMA/SMK se Anambas menjadi 100 persen.
"Ada dua orang pelajar perempuan yang tak lulus. Ini mempengaruhi persentase kelulusan," sebutnya.
Dua pelajar perempuan yang tidak lulus itu berada di SMK Negeri 2 Anambas dan SMK Negeri 4 Anambas.
Baca juga: Kisah Sodetan Tarempa Anambas, Pihak Asuransi Sita Aset Kontraktor Buat Pembayaran Jaminan Uang Muka
Dari laporan sekolah yang diterimanya, dua pelajar yang tidak lulus ini karena telah mengundurkan diri alias tidak mengikuti ujian.
Pihak sekolah telah berupaya melalui orang tua maupun pelajar yang bersangkutan untuk kembali sekolah mengingat sudah kelas XII.
"Sudah dibujuk, sudah diminta untuk kembali sekolah. Tapi anak ini tetap tak mau lanjut lagi, ya kita juga tak bisa memaksakan kalau sudah begini," terangnya.
Lanjutnya, kedua pelajar ini tak lagi masuk sekolah alias mengundurkan diri sejak semester 2 dan belum mendekati jadwal ujian.
"Pastinya mereka tak ikut ujian. Hanya saja karena masa pengundurannya di semester 2 dan biodata sudah masuk dalam data dapodik, jadi tetap termasuk data yang tak lulus," jelas Rusdan.
Baca juga: Nasib Angkatan Kerja Meningkat di Anambas, Ini Langkah Antisipatif Bidang Naker
Pihaknya pun sangat menyayangkan peristiwa ini dan berharap tidak ada lagi pelajar yang tak melanjutkan pendidikan hingga selesai.
"Harapan kita, jangan lagi ada kasus yang seperti ini di dunia pendidikan. Kiranya kita dan para orang tua bisa memberikan dukungan dan motivasi agar anak mau sekolah," pungkasnya. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)