"Adapun kerugian materil akibat peristiwa ini kurang lebih Rp 10 juta," sebut Prasojo. 

Peristiwa ini sebelumnya heboh dan jadi obrolan hangat di kalangan masyarakat Bintan. 

Topik itu masih terdengar jelas hingga hari ini.

Banyak orang merasa iba atas apa yang di alami para korban. 

Seorang pengendara, Ita mengaku mendengar bunyi benturan keras saat kecelakaan itu terjadi. 

Sewaktu kejadian, Ita kebetulan melintas di pertigaan Tirta Madu, Jalan Nusantara KM 18 Bintan. 

Sesaat setelah benturan keras, Ita pun memarkirkan sepeda motor laku mendekati tempat kecelakaan.

Di sana, dia melihat mobil Toyota Fortuner BP 1732 BB sudah mengalami rusak parah di bagian depan.

"Serpihan sparepart mobil berwarna hitam itu sudah berserakan di atas aspal," kata Ita.

Menurut Ita, sebelumnya Toyota Fortuner datang dari arah Tirta Madu menuju ke Kota Tanjungpinang. 

Sementara truk kontainer BP 9159 MV dan BP 9632 BEI datang dari arah Tanjungpinang menuju me Kijang, Bintan. 

Kala itu, mobil Fortuner hitam bermaksud menunggu kedua mobil yang memuat kontainer itu melintas ke arah Kijang. 

Sopir Fortuner bernama Basir memutuskan untuk berhenti di pertigaan KM 18 itu.

Nasib berbeda justru dialami Basir. Bagian depan mobil miliknya justru di serempet ban depan truk kontainer hingga kap mobil itu terlepas.

(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).