Setibanya di alamat tujuan di Jalan Kapten Muchtar Basri, Kecamatan Medan Timur, Yusuf menelepon nomor penerima. Ia sempat diminta untuk menitipkan paket ke marbot masjid, tapi menolak karena tidak ada orang di lokasi.
"Nah, si customer ini sempat meminta agar paket itu diberikan ke marbot masjid. Tapi Yusuf menolak karena tidak ada orang di lokasi," sebut Agam.
Setelah upaya menghubungi penerima gagal dan warga sekitar juga tidak mengenal nama tersebut, Yusuf akhirnya membuka paket bersama warga.
"Karena tak ada yang kenal, inisiatif lah dia membuka paket itu bersama warga sekitar. Terus terkejut lah, rupanya ada mayat bayi," ucap Agam.
"Jadi di dalam kardus itu ada beberapa helai kain dan di bawahnya ada mayat bayi," tambahnya. Kasus ini kini ditangani oleh pihak kepolisian, yang masih mendalami motif dan hubungan pelaku dengan bayi tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mayat Bayi Dikirim via Ojol di Medan: Lahir Prematur, Hasil Inses Kakak Beradik, Tewas Karena Ini, .