Yahya Waloni meninggal dunia di mimbar Jumat Masjid Darul Falah pada siang hari.
Dai kondang itu terjatuh sebelum menyampaikan doa penutup khutbah kedua.
Yahya Waloni terjatuh dan tak sadarkan diri setelah duduk di antara dua khutbah.
Pukul 14.00 Wita, jamaah shalat Jumat bubar dan kabar Yahya Waloni wafat beredar di masjid.
Profil Yahya Waloni
Yahya Waloni lahir di Manado pada tanggal 30 November 1970.
Sebelum menganut agama Islam, Yahya Waloni merupakan penganut agama Kristen.
Keluarganya dikenal sebagai keluarga Kristen yang taat.
Dalam kariernya, Yahya Waloni pernah menjadi anggota DPRD di salah sat kabupaten di Sulawesi Utara.
Pria berdarah Minahasa ini juga tercatat pernah menjadi dosen di Universitas Balikpapan pada 2006.
Ia juga pernah menjadi Ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong pada 2000-2004.
Yahya memutuskan untuk menjadi seorang pendeta yang terdaftar di Badan Pengelola Am Sinode GKI di Papua untuk wilayah VI Sorong-Kaimana.
Yahya dan istrinya kemudian memutuskan masuk agama Islam.
Kala itu, ia dituntun oleh Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa, untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah berpindah keyakinan, ia pun merubah namanya menjadi Muhammad Yahya.
Selain itu, istrinya juga turut berganti nama dari Lusiana menjadi Mutmainnah.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Jadi Saksi Detik-detik Wafatnya Ustad Yahya Waloni, Profesor UIN Alauddin: Kematiannya Bikin Iri
(Tribunnews.com/Rakli) (Tribun-Timur.com/Sudirman)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.comĀ