Tidak lama setelah memakan obat yang dianjurkan dokter RSUD Embung Fatimah Batam itu, sesak napas Alif semakin pelan dan nyaris tidak terdengar.
"Kami juga tidak tahu, sesaknya itu semakin tidak terlihat, dan tidak lama anak kami sudah tidak ada," sebutnya.
Setelah obat mereka berikan, tidak lebih dari satu jam, anak mereka pergi untuk selamanya.
"Tidak ada kata, hanya hembusan napas yang semakin pelan, hingga anak kami pergi untuk selamanya," kata Samsudin.
Alif menurut Samsudin sudah dikebumikan di TPU Sei Temiang Kota Batam.
Namun kesedihan yang dialami keluarga sangat dalam.
"Anak kami ini belum bisa bicara dan memiliki kebutuhan khusus. Ini yang membuat kami keluarga sangat sedih. Tidak ada kata yang bisa kami ingat," ujar Samsudin.(TribunBatam.id/Ucik Suwaibah/Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News