BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tak ada yang menyangka, Selasa (5/8/2025) itu menjadi hari terakhir SST (31), korban kecelakaan kerja di Batam, masuk kerja di PT Sumber Samudra Makmur (SSM), Kecamatan Batu Ampar.
Pada pagi harinya, seperti biasa ia datang mengenakan seragam, menyapa teman-temannya, dan masuk ke lokasi kerja.
Namun sore harinya, nahas menimpa SST saat tengah bekerja.
Plat besi seberat ratusan kilo menimpa tubuhnya hingga merenggut nyawanya.
Baca juga: Disnaker Kepri Investigasi Kecelakaan Kerja di Batam Tewaskan Pekerja PT di Batu Ampar
Di mata rekan kerjanya, SST korban tewas laka kerja di Batam dikenal sebagai sosok yang sederhana, ramah. Ia tak banyak bicara, tetapi selalu menyapa siapa pun dengan senyum tipis di wajahnya.
"Kalau ketemu, disenyumin aja orangnya beliau senyum balik. Baik orangnya," ujar seorang rekan kerja yang enggan disebut namanya saat ditemui Kamis (7/8/2025).
Korban yang diketahui berasal dari Medan, Sumatra Utara ini bekerja sebagai operator forklift di PT Sumber Samudra Makmur (SSM), di kawasan industri Batu Ampar, Batam.
Ia pekerja dari mainkontraktor yang saban hari berinteraksi langsung dengan alat-alat berat di lokasi penuh risiko.
Pada sore itu, pria 31 tahun ini tengah melakukan tugas rutinnya menaikkan plat besi besar yang digunakan untuk bagian dinding atau pintu tongkang.
Ia mengangkat plat itu menggunakan forklift. Setelah posisinya berdiri, ia turun dari alat berat itu, lalu mencoba mengaitkan rantai penahan ke plat.
Namun, saat mencoba memastikan rantai itu terpasang kuat dengan menendangnya, rantai tersebut terlepas.
Baca juga: Cerita Pekerja PT Soal Kecelakaan Kerja di Batam Makan Korban Jiwa, Diminta Pulang Lebih Cepat
Dalam hitungan detik, plat besi setinggi badan itu roboh ke arah SST dan menimpa tubuhnya tepat dari samping.
"Kemarin kami lihat dia dibawa pakai tandu. Setengah badannya luka parah," ucap seorang pekerja lain.
Ia dinyatakan meninggal dunia akibat luka serius yang dideritanya setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK).
Mereka juga mendengar kabar, SST sudah menikah dan memiliki anak. Kini SST sudah pergi untuk selamanya dari kehidupan di dunia, meninggalkan anak dan istrinya.
"Kalau nggak salah sudah punya anak. Kami nggak terlalu dekat, cuma denger-denger udah nikah dan punya anak. Kami soalnya beda departemen," sahut pekerja lainnya.
Baca juga: Kecelakaan Kerja di Batam Tewaskan Seorang Pekerja PT di Batu Ampar, Ini Kata Polisi
Pasca kecelakaan kerja Selasa sore itu, jenazah SST telah dipulangkan ke kampung halamannya di Medan. Ia dimakamkan di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di sana.
SST mungkin bukan orang yang dikenal luas, tetapi kepergiannya tetap meninggalkan duka bagi rekan-rekan kerja dan orang yang mengenalnya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)