Komisi II DPRD Kepri Soroti Masalah Banjir di Tanjungpinang, Rudy: Parit Tersumbat Sampah

Penulis: ronnye lodo laleng
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANGGAPI BANJIR DI TANJUNGPINANG  - Anggota Komisi II DPRD Kepri, Rudy Chua menyoroti banjir yang kerap terjadi di sejumlah daerah di wilayah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Anggota Komisi II DPRD Kepri, Rudy Chua menyoroti banjir yang kerap terjadi di sejumlah daerah di wilayah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Menurut Rudy, permasalahan banjir di Tanjungpinang umumnya akibat beberapa hal. Di antaranya parit atau drainase yang tersumbat.

Salah satu penyebab parit tersumbat itu karena kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan.

"Hal ini perlu kita lakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat tidak sembarangan membuang sampah lagi," kata Rudy, Senin (18/8/2025).

Selain itu, permasalahan pembangunan ruko dan perumahan yang pesat, namun tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan.

Hal ini juga mengakibatkan kerusakan lingkungan, ditambah dengan perumahan atau ruko baru tersebut tak diimbangi dengan pembangunan drainase yang memadai.

Pasang laut yang semakin tinggi akibat perubahan pemanasan global juga ikut berpengaruh, ditambah lagi efiensi anggaran yang terjadi di Pemerintah Daerah (Pemda), sehingga mengurangi anggaran pembangunan infrastruktur untuk penanganan banjir.

"Situasi ini mengakibatkan kondisi banjir akan semakin buruk dari hari ke hari jika tidak ditangani," lanjutnya.

Maka dari itu, ia mengajak masyarakat Tanjungpinang, agar tidak membuang sampah sembarangan lagi.

"Ayo masyarakat, mari kita hidup bersih, dan tidak buang sampah sembarangan di drainase atau parit di sekitar lokasi tempat tinggal masing-masing," katanya.

Untuk diketahui, permasalahan banjir di Tanjungpinang kerap terjadi belakangan ini.

Terbaru, sejumlah ruas jalan di ibu kota Provinsi Kepri itu terendam banjir.

Beberapa titik yang paling terdampak berada di Jalan Mereka, Jalan Bintan, Jalan Pos dan Pelantar ll.

Air mulai menggenangi area tersebut sekitar pukul 07.15 WIB dan semakin tinggi hingga 30 sentimeter.

Kondisi ini membuat banyak kendaraan harus putar balik dan memperhambat aktivitas jual beli di sana.

Warga sekitar Andri mengaku, peristiwa seperti ini bukan merupakan kali pertama.

"Jika hujan deras pasti banjir di lokasi ini," katanya.

Menurutnya, drainase yang kurang besar, dan lokasi dataran rendah membuat Jalan Merdeka ini kerap kali alami banjir.

Ia menyampaikan, saat musim hujan tiba, debit air cukup tinggi datang dari sejumlah lokasi di Tanjungpinang.

Warga Tanjungpinang lain, Arief mengaku saat ini banjir sudah mulai surut.

Kendati demikian warga yang berdomisili di Jalan Merdeka, Tanjungpinang tersebut sempat ketakutan.

Beberapa dari mereka, memilih keluar dari rumah dan kios mereka.

"Warga pilih tidak jualan hari ini, karena khawatir rumah atau toko mereka terendam air," katanya.

Ia berharap Pemerintah Kota Tanjungpinang bisa segera menangani masalah ini.

Informasi yang dihimpun Tribun Batam.id, banjir juga terjadi di SPBU Suka Berenang dan Pasar Raya 21 Tanjungpinang.

Masyarakat diminta tetap waspada dan berhati-hati di jalan. Mengurangi kecepatan dan hindari ruas jalan yang tergenang banjir. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Berita Terkini