BATAM, TRIBUNBATAM.id - Perum Bulog Cabang Batam dalam waktu dekat akan menambah pasokan beras sebanyak 250 ton ke Kabupaten Karimun Kepri, untuk antisipasi kelangkaan beras di pasar.
Kepala Bulog Batam, Guido XL Pereira, mengatakan pihaknya memiliki peran strategis menjaga stabilitas pangan, tidak hanya di Batam, tetapi juga di Karimun.
“Isu kelangkaan beras di Karimun sempat menimbulkan kekhawatiran. Kami langsung ambil langkah cepat untuk mengatasinya,” kata Guido, Selasa (26/8/2025).
Ia menjelaskan, saat ini stok beras medium di Karimun mencapai 260,55 ton. Dengan tambahan 250 ton yang segera dikirim, total stok akan naik menjadi sekitar 510 ton.
“Dengan tingkat konsumsi harian 5–10 ton, persediaan ini cukup untuk 50 hari ke depan,” kata Guido.
Bulog juga mencatat konsumsi beras masyarakat Karimun mencapai sekitar 2.200 ton per bulan.
Untuk itu, Bulog gencar menjalankan berbagai program penyaluran beras, termasuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang melibatkan TNI, Polri, pemerintah daerah, dan mitra distribusi.
Program ini sudah berjalan sejak awal Agustus, namun meningkatnya permintaan membuat Bulog menambah suplai.
Selain beras medium, Bulog bersama mitra juga menyiapkan pasokan 250 ton beras premium.
“Sebagian sudah masuk Karimun, bahkan 50 ton di antaranya telah terjual habis. Kami juga memastikan kebutuhan lain seperti minyak goreng dan telur tetap terpenuhi,” ujarnya.
Menurut Guido, hingga 25 Agustus 2025, Bulog telah menyalurkan 155 ton beras medium ke masyarakat Karimun.
Saat ini pihaknya tengah menyiapkan pengiriman tambahan stok dari gudang Batam.
“Kami pastikan distribusi berjalan sesuai prosedur dan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” tegasnya.
Guido menambahkan, stok beras di gudang Bulog Batam masih mencukupi untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan.
“Kami berkomitmen menjaga kestabilan pasokan pangan. Intervensi cepat ini terbukti efektif menekan kelangkaan beras di Karimun,” kata Guido. (Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)