TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melangkah ke babak baru sebagai pusat layanan kesehatan internasional dengan kehadiran Mayapada Apollo Batam International Hospital di lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Kecamatan Sekupang.
Peletakan batu pertama jadi tanda dimulainya pembangunan rumah sakit tersebut.
Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Rizal Edwin Manansang, mengungkapkan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp 6,91 triliun dengan potensi penyerapan lebih dari 105 ribu tenaga kerja.
Proyek strategis ini menggandeng Apollo Hospitals India sebagai investor utama untuk membangun layanan kesehatan berstandar internasional sekaligus mengembangkan medical tourism di Indonesia.
Pembangunan rumah sakit kelas dunia di Batam ditargetkan rampung dan beroperasi pada 2026.
“Dengan adanya KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, Indonesia diproyeksikan dapat menghemat devisa hingga Rp500 miliar per tahun,” ujar Rizal.
Rizal menjelaskan saat ini, hampir 2 juta warga Indonesia setiap tahunnya mencari layanan kesehatan ke luar negeri dengan pengeluaran mencapai Rp200 triliun.
Kehadiran fasilitas medis bertaraf internasional di Batam diharapkan dapat mengurangi ketergantungan ini.
Apollo Hospitals penyedia layanan kesehatan swasta terbesar di India dikenal memiliki keunggulan dalam onkologi, kardiologi, neurologi, dan bedah robotik dengan biaya kompetitif.
“Dengan standar layanan seperti ini, masyarakat Indonesia bisa mendapatkan perawatan setara rumah sakit luar negeri tanpa harus pergi ke Malaysia atau Singapura,” kata Rizal.
Tidak hanya melayani pasien dalam negeri, KEK Kesehatan Batam juga disiapkan menjadi destinasi perawatan bagi pasien Internasional.
Kolaborasi antara Mayapada Group dan Apollo Hospitals diyakini akan memperkuat daya saing Batam di kawasan Asia Tenggara, sejajar dengan hub kesehatan regional yang sudah lebih dulu berkembang.
Rizal mengatakan Presiden Prabowo Subianto dan Menko Perekonomian, memberikan perhatian khusus pada proyek tersebut.
Selain itu kehadiran KEK juga diharapkan dapat mendorong kemandirian layanan kesehatan, KEK Batam juga diproyeksikan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja baru dan masuknya investasi asing.
Rizal menegaskan seluruh proses pembangunan harus memenuhi ketentuan perizinan usaha, kesesuaian tata ruang (KKPR), dan aspek lingkungan.