Laporan Wartawan Tribun Batam, Birri Fikrudin
TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Suasana di SMA Negeri 1 Subi, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau mendadak penuh semangat, Rabu (27/8/2025).
Ratusan pelajar antusias menyimak materi dari Kejaksaan Negeri Natuna dalam program Jaksa Masuk Sekolah (JMS).
Kepala Seksi Intelijen Kejari Natuna, Tulus Yunus Abdi, hadir sebagai narasumber utama dengan tema 'Generasi Z Anti-Cyber Bullying dan Hoaks'.
Tulus mengingatkan, bullying di dunia maya bukan sebatas ejekan biasa.
Dampaknya bisa sangat serius, mulai dari trauma psikologis, gangguan mental, hingga mendorong korban menyakiti diri sendiri.
“Jangan anggap remeh komentar jahat di media sosial. Ingat, dulu mulutmu harimau mu, sekarang jarimu harimau mu,” tegas Tulus.
Selain soal bullying, Tulus juga menyoroti bahaya hoaks yang begitu cepat menyebar di media sosial.
Menurutnya, hoaks bisa menimbulkan keresahan, bahkan mengancam persatuan bangsa.
“Generasi Z harus cerdas memilah informasi. Cek fakta dulu sebelum sebarkan. Jangan sampai ikut menyebarkan hoaks, karena ada konsekuensi hukumnya,” jelasnya.
Tak hanya berbicara soal literasi digital, Tulus juga membuka wawasan pelajar tentang peran jaksa dalam penegakan hukum.
Dari alur penanganan perkara, restorative justice, hingga diskusi menarik soal remisi dan perbedaan penanganan kasus korupsi dengan pencurian.
Kedatangan kejaksaan itu mendapat sambutan hangat dari Kepala SMA Negeri 1 Subi, Drs. Arfandi, yang mengapresiasi program JMS yang menurutnya sangat bermanfaat.
“Ini membuka wawasan anak-anak kami agar mengenal hukum sejak dini, sekaligus bijak menggunakan media sosial,” ucapnya.
( tribunbatam.id/birrifikrudin )