Disdikpora Anambas Bentuk Tim Khusus Awasi Dana BOS, Buntut Penggunaan Sekolah Tak Sesuai Prioritas

Disdikpora Anambas bentuk tim 'khusus' awasi pengelolaan Dana BOS pada sejumlah sekolah. Ada apa sebenarnya?

TribunBatam.id/Noven Simanjuntak
DANA BOS DI ANAMBAS - Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) di Kecamatan Siantan, Senin (8/9/2025). Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Anambas membentuk tim percepatan pencegahan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kepulauan Anambas membentuk tim percepatan pencegahan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Pembentukan tim khusus untuk mengawasi pengelolaan Dana BOS di Anambas ini dilakukan buntut adanya temuan penggunaan dan pemanfaatan dana BOS tidak sesuai prioritas.

Didikpora Anambas menemukan, masih terdapat sejumlah sekolah baik SD maupun SMP memanfaatkan dana BOS ini tidak tepat sasaran.

"Awalnya saya pikir sudah amanlah penggunaan dan pemanfaatan dana BOS ini. Tetapi setelah saya telusuri dan ikut perkembangannya dengan turun lansung ke sekolah-sekolah, nyatanya tidak sesuai dengan prioritas kebutuhan. Inikan sangat disayangkan," ujar Kepala Disdikpora Anambas, Tony Karnain, Senin (8/9/2025).

Ia mengatakan, tim percepatan pencegahan penyalahgunaan dana BOS dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kepala Disdikpora Anambas.

Tim khusus ini terdiri dari aparatur sipil negara (ASN) Disdikpora Anambas dan pihak sekolah yang sukses memanfaatkan program pemerintah dana BOS.

"Tim khususnya kami bentuk ada disetiap kecamatan. Tugasnya buat mengawasi dan mendampingi sekolah menggunakan dana BOS," terangnya.

Menurutnya, pembentukan tim khusus ini berperan penting agar setiap sekolah dapat dengan benar dan tepat sasaran dalam menggunakan dana BOS.

"Ini juga buat keterbukaan dan akuntabilitas dari penggunaan dana BOS tersebut. Selain itu kan buat menjaga pihak sekolah agar tidak keliru atau menyimpang. Kan ada tuh berita-berita kepala sekolah dan bendahara terjerat penyalahgunaan dana BOS, nah ini kami antisipasi dulu," ungkap Tony.

Kegelisahan penggunaan dana BOS oleh sejumlah sekolah yang tidak mengutamakan kebutuhan prioritas ini diketahui saat pihaknya meninjau sekolah dengan fasilitas gedung yang terbilang prihatin.

Kondisi bangunan seperti atap maupun plafon yang retak hingga lepas dan berlubang dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan dengan memanfaatkan dana BOS.

Semestinya, penilaian Tony, kepala sekolah harus lebih bijak dan dewasa melihat fenomena tersebut dengan memperbaikinya memakai dana BOS.

Kerusakan tak seberapa itu, mestinya ditindaklanjuti tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah daerah.

"Maunya nanti itu dibantu dengan uang Pemkab lewat rehabilitasi, kan gak pas begitu, karena bisa diatasi dengan dana BOS," jelasnya.

Yang membuat Tony gundah, sejumlah sekolah justru cenderung mengutamakan pengadaan barang seperti kain horden, laptop hingga kipas angin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved