Pemkab Anambas Perkuat Layanan Digital, Aplikasi Srikandi Mulai Digunakan untuk Surat Menyurat

Pemkab Anambas menerapkan sistem administrasi digital melalui aplikasi istem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).

TribunBatam.id/Istimewa
BUPATI ANAMBAS - Bupati Kepulauan Anambas, Aneng didampingi Wabup Anambas, Raja Bayu Febri Gunadian dan Sekda Anambas, Sahtiar serta Anggota DPRD Anambas saat peresmian aplikasi Srikandi baru-baru ini. 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas resmi menerapkan sistem administrasi digital melalui aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).

Aplikasi ini menggantikan pengelolaan surat menyurat secara fisik menjadi bentuk elektronik antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga ke tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Anambas, Rusmanda mengatakan, Srikandi merupakan aplikasi persuratan nasional yang kini digunakan oleh pemerintah pusat dan daerah secara serempak.

Implementasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi pemerintahan.

"Dengan aplikasi ini, kita tidak lagi menggunakan dokumen hard copy, tetapi soft copy, khususnya untuk surat menyurat. Semua proses pengiriman surat dapat dilakukan secara digital," ujar Rusmanda, Minggu (28/9/2025).

Menurutnya, penggunaan Srikandi membuat proses pengiriman undangan atau surat antar instansi menjadi lebih cepat dan praktis.

Tidak perlu lagi mengantarkan dokumen secara langsung ke berbagai kantor OPD, karena semuanya dapat dikirim melalui aplikasi.

"Ini lebih mempermudah kita berinteraksi dalam surat menyurat. Jadi tidak ada lagi istilahnya antar undangan ke sejumlah OPD secara fisik, cukup lewat aplikasi ini sudah tersampaikan semua," jelasnya.

Meski demikian, Rusmanda mengakui bahwa koneksi internet masih menjadi tantangan dalam penerapan sistem ini.

Ia menyebut, jika jaringan tidak stabil, maka aplikasi akan berjalan lambat dan mengganggu proses kerja.

"Karena ini sistem digital, tentu sangat tergantung pada koneksi internet. Kalau jaringannya lemah, ya agak lemot aplikasinya. Untuk itu, maka perlu terlebih dahulu memusatkan atensi terhadap jaringan internet di masing-masing wilayah," tuturnya.

Sejauh ini, Rusmanda menyebut, Pemkab Anambas telah memberikan pelatihan kepada sepuluh kecamatan terkait penggunaan Srikandi.

Masing-masing kecamatan kini telah memiliki admin khusus untuk mengelola aplikasi tersebut di lingkungan kerja mereka.

Namun, Rusmanda mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum dapat memberikan bimbingan teknis (bimtek) ke pemerintah desa karena keterbatasan anggaran dan sumber daya.

Pelatihan lanjutan masih dalam tahap perencanaan.

"Nanti kami akan coba koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta pihak kecamatan untuk mendiskusikan bagaimana Srikandi bisa dimanfaatkan secara optimal di tingkat desa," ucapnya.

Selain di pemerintahan, aplikasi Srikandi juga direncanakan akan diterapkan di lingkungan sekolah di Kepulauan Anambas sebagai bagian dari transformasi digital dalam sistem administrasi pendidikan.

"Nantinya selain di kantor desa, aplikasi ini juga akan diimplementasikan ke sekolah-sekolah," katanya.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Anambas, Aneng mengapresiasi kemajuan birokrasi Pemkab Kepulauan Anambas yang resmi menerapkan aplikasi Srikandi sebagai sistem administrasi digital di lingkungan pemerintah daerah.

"Saya menyambut baik. Ini bagian dari komitmen kita dalam mendukung digitalisasi birokrasi serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih cepat, efisien dan transparan," katanya.

Bagi Aneng, transformasi digital seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan kinerja pemerintahan.

Ia menilai, penggunaan sistem persuratan elektronik akan meminimalisasi hambatan-hambatan yang selama ini sering terjadi pada sistem manual.

"Dulu, proses distribusi surat memerlukan waktu dan tenaga karena harus diantar secara fisik. Sekarang, cukup dengan satu aplikasi, surat bisa langsung sampai ke tujuan dalam hitungan detik," jelasnya.

Kendati begitu, ia juga menyoroti tantangan infrastruktur, khususnya jaringan internet, yang menjadi kendala utama dalam optimalisasi aplikasi ini.

Ia menegaskan, akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperkuat konektivitas di wilayah-wilayah yang masih lemah jaringan.

"Ini akan menjadi perhatian serius kami agar proses digitalisasi ini bisa berjalan merata dan tidak timpang antar wilayah," tegas Aneng.

Dikesempatan itu, Bupati Aneng juga mendukung rencana perluasan implementasi aplikasi Srikandi ke tingkat desa dan sekolah.

Ia meminta agar dinas terkait segera menyusun strategi pelatihan dan pendampingan yang melibatkan pihak kecamatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

"OPD terkait, baiknya segera berkolaborasi untuk memastikan aplikasi ini bisa dimanfaatkan sampai ke tingkat desa dan juga lembaga pendidikan," pungkas Aneng. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved