Bang Jack, Polisi di Ujung Negeri Hadirkan Senyuman Warga Anambas lewat Aksi Berbagi

Dikenal dengan sapaan "Bang Jack", anggota Polri berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua di Anambas ini telah lama mencuri perhatian lewat aksi berbagi

|
Tribunbatam.id/istimewa
AKSI BERBAGI - Aipda Marulam Siahaan yang akrab disapa Bang Jack, anggota Polres Kepulauan Anambas saat menggelar aksi Solidaritas Berbagi Jemaja, memberi bantuan sembako kepada warga kurang mampu, Senin (6/10/2025). 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Sosok Aipda Marulam Siahaan bukanlah nama asing di tengah masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Dikenal dengan sapaan "Bang Jack", anggota Polri berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) ini telah lama mencuri perhatian.

Bukan karena atribut kepolisian semata, tetapi karena kepeduliannya terhadap sesama.

Ia kini menjabat sebagai Kepala SPKT (KSPKT) di Polres Kepulauan Anambas. Meski rutinitas dinasnya tak sedikit, Marulam tetap aktif turun ke masyarakat.

Sering kali ia terlihat di warung kopi, bukan untuk sekadar bersantai, melainkan berdiskusi dan mendengar keluh kesah warga.

Anggota Polri berpangkat kalelawar satu ini menggagas gerakan sosial bertajuk Sinergitas Berbagi Jemaja saat masih bertugas di Polsek Jemaja.

Kegiatan ini bermula di Kecamatan Jemaja, tempat tugas lamanya sebagai Kanit Reskrim Polsek Jemaja.

Kala itu, dari sebuah obrolan santai di warung kopi bersama tokoh masyarakat, kepala desa, camat, tercetuslah ide sederhana namun berdampak besar.

Dari ide tersebut, lahirlah Gerakan Sinergitas Berbagi Jemaja yang diharapkan menjadi kultur berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Tanpa struktur rumit, tanpa dana besar, hanya bermodal niat tulus dan semangat gotong royong.

Setiap Jumat, Aipda Marulam dan para relawan turun langsung ke lapangan, membawa paket bantuan sembako.

Bantuan sembako yang kerap disalurkan berisi bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Sasaran utamanya keluarga kurang mampu, anak yatim dan para janda.

"Awalnya saya hanya mengajak beberapa orang sambil duduk santai. Kami berbincang soal kondisi masyarakat, lalu tercetus ide ini. Ternyata banyak yang antusias," ujar Marulam mengenang, Senin (6/10/2025).

Yang membuat gerakan ini istimewa adalah sifatnya yang sukarela. Tak ada paksaan, tak ada patokan jumlah sumbangan.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved