JALAN DI BINTAN
Jalan Lintas Timur Bintan Masih Rusak, Sudah Satu Tahun Belum Juga Diperbaiki
Setidaknya, jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Bintan Timur dan Kecamatan Toapaya ini sudah berulang kali alami longsor.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Kondisi Jalan Lintas Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bintan dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Padahal jalan di Bintan ini sudah mengalami kerusakan sejak satu tahun lalu.
Terbaru Jalan Lintas Timur di Bintan ini alami longsor lagi pada Sabtu (13/9/2025).
Setidaknya, jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Bintan Timur dan Kecamatan Toapaya ini sudah berulang kali alami longsor.
Kondisi jalan di Bintan ini menjadi ancaman tersendiri bagi pengendara, mengingat kerusakan itu berada di tebing setinggi puluhan meter.
Kerusakan jalan tersebut berada tepat di tanjakan atau kurang lebih 900 meter dari Bundaran Batu 16, Bintan.
Saat ini pengendara merasa cemas ketika melewati jalan itu.
Apalagi sebagian badan jalan sudah tergantung nyaris putus.
Farhan menjadi satu dari ribuan pengendara lain yang ketakutan melintas di sana.
Dia merinding lewat di jalan jalur kiri dari Kijang ke Bundaran 16 itu.
"Saya takut lewat di sana, apalagi semenjak ada longsor susulan," sebut Farhan, Minggu (14/9/2025).
Sebelumnya, dia masih berani ambil lajur kanan. Sementara saat ini dia justru menghindari jalan tersebut.
Rasa yang sama dialami eorang warga Toapaya, Putri.
Putri merasa berat lewat di sana. Hanya saja tidak ada jalan alternatif lain lagi, sehingga secara terpaksa dirinya memberanikan diri lewat di ruas jalan tersebut.
Jalan itu merupakan jalan potong paling dekat dari Kijang ke Batu 16 dan sebaliknya.
Dahulu, sebelum jalan itu di perbaiki warga Toapaya yang hendak ke Kijang, harus putar melewati Batu 10 Tanjung Pinang.
Waktu yang dibutuhkan tentu lama, bisa mencapai 45 menit.
Dia menyayangkan kondisi jalan yang rusak tersebut. Jalan itu kata dia, baru saja di bangun belum setahun ini.
"Padahal jalan itu masih baru, belum ada sampai tiga tahun ini dan dibangun dengan dana miliaran rupiah," akunya.
Selama ini masyarakat sudah nyaman menggunakan jalan itu, namun sekarang jadi takut.
Baginya, penyebab jalan itu longsor sebab tidak ada drainase yang dibangun di sisi kiri dan kanan jalan Lintas Timur tersebut.
Dia pun berharap Pemerintah Kabupaten Bintan atau Provinsi Kepulauan Riau segera lakukan perbaiki, agar jalan itu tidak ambruk.
Dinas Perhubungan Bintan bersama Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Bintan memasang water barrier atau pembatas jalan dan pita pembatas di jalan Lintas Timur.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan di bahu sebelah kiri jalan Lintas Timur dari arah Kijang menuju ke arah KM 16, Toapaya.
Kadis Perhubungan Bintan, M Insan Amin mengatakan, pihaknya bersama Dinas PUPR Bintan telah memasang pembatas jalan dan pita pembatas di jalan Lintas Barat Lanjutan atau lebih familiar disebut jalan Lintas Timur.
Tujuannya, agar pengguna jalan berhati-hati saat berkendara melewati jalan Lintas Timur.
Ini karena salah satu bahu jalan mengalami longsor akibat cuaca ekstrem yang terjadi belum lama ini.
Menurutnya, pemasangan pembatas jalan dan pita jalan merupakan langkah awal untuk mengantisipasi longsor susulan dan kecelakaan di lokasi.
Karena, kondisi ini, dapat membahayakan pengguna jalan.
Berdasarkan pantauan TribunBatam.id, jalan lajur kiri sudah dalam kondisi tergantung.
Sebagian aspal sudah hilang dan terjatuh ke dalam jurang puluhan meter tersebut.
Barrier yang sebelumnya di letakan paling ujung lajur kiri, kini sudah di geser ke tengah jalan.
Kendaraan yang melintas kini hanya menggunakan lajur kanan.
Pengendara bermotor yang melintas pada umumnya melaju kencang.
Jalan itu berpotensi alami longsor lagi, jika tidak segera di atasi.
Sementara pada malam hari, jalan tersebut tak sangat gelap, sebab belum ada lampu penerangan jalan umum di sana.
Ditambah lagi, titik longsor berada di jalan tanjakan.
Hal ini menjadi ancaman bagi pengguna jalan.
Pengendara pun diminta tetap waspada dan kurangi kecepatan jika melintas di titik longsor tersebut. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.