DISKOMINFO NATUNA

DLH Optimistis Realisasi Retribusi Sampah di Natuna 2025 Capai Target Rp150 Juta

Pemkab Natuna melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus menggenjot capaian retribusi sampah tahun 2025. Tahun ini targetnya Rp150 juta

Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
Tribunbatam/Birri Fikrudin
SAMPAH DI NATUNA - Suasana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sebayar, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Pemerintah Kabupaten Natuna terus menggenjot penerimaan retribusi sampah. 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus menggenjot capaian retribusi sampah tahun 2025.

Langkah itu sebagai upaya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pelayanan kebersihan.

Hingga akhir September 2025, realisasi retribusi sampah di Natuna sudah mencapai 67,35 persen dari target Rp150 juta.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas DLH Natuna, Poller Sirait mengatakan, target retribusi tahun ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

"Total penerimaan retribusi dari Januari hingga Sepetember ini tercatat sebesar Rp101.020.000, dari target Rp150 juta," ujarnya kepada Tribunbatam.id, Kamis (2/10/2025).

Meski belum 100 persen, pihaknya optimistis target akan tercapai bahkan bisa melampaui.

Menurutnya, penerimaan retribusi sampah di Natuna kerap mencapai target setiap tahunnya.

“Rata-rata penerimaan retribusi per bulan sekarang itu sekitar Rp15 juta, naik dari sebelumnya yang hanya Rp11 juta sebelum tarif dinaikkan. Jadi kami yakin tiga bulan tersisa bisa memenuhi target,” katanya.

Poller mengatakan, target retribusi sampah tahun ini naik dari Rp120 juta pada 2024 menjadi Rp150 juta.

Kenaikan target itu sejalan dengan kenaikan tarif retribusi sampah sebesar 100 persen, yang mulai berlaku pada awal Maret 2025, sesuai Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2023.

Namun, dampak dari kenaikan tarif itu membuat sekitar 100 pelanggan berhenti berlangganan.

Mulai dari kapal penumpang Bukit Raya, sejumlah tempat usaha, hingga pelanggan rumah tangga.

Kini jumlah pelanggan DLH tersisa sekitar 450, dari pelanggan sebelumnya mencapai 500 lebih.

“Banyak yang mundur, tapi pelanggan terbesar masih mencakup hotel, rumah tangga, pasar, layanan kesehatan, dan kantor pemerintahan. Target bisa tercapai jika pembayaran lancar,” ujarnya.

Poller menegaskan, DLH sudah melayangkan surat pemberitahuan soal kenaikan tarif jauh sebelum aturan berlaku.

Langkah itu dilakukan agar masyarakat, khususnya pelanggan, bisa menyesuaikan diri.

"Untuk sementara penerimaan tiap bulan cukup stabil," tuturnya. (Tribunbatam.id/birrifikrudin).

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved