Melihat Fosil Patagotitan Mayorum di Pameran Dinosaurus Terbesar di Science Centre Singapore
Melihat Fosil Patagotitan Mayorum di Pameran Dinosaurus Terbesar yang digelar di Science Centre Singapore sejak 11 Oktober 2025
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Ringkasan Berita:
- Pameran Dinosaurus bertajuk Dinosaurs | Extinctions | Us digelar di Science Centre Singapore
- Pameran ini juga menghadirkan fosil Dinosaurus Patagotitan Mayorum
- Ada juga replika Dinosaurus jenis Tyrex
TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Kesempatan langka melihat fosil Dinosaurus Patagotitan Mayorum hadir di Singapura.
Fosil kerangka Dinosaurus Patagotitan Mayorum yang ditemukan di Provinsi Chubut, Argentina, itu dapat dilihat di Singapura saat ini dalam pameran bertajuk Dinosaurs | Extinctions | Us di Science Centre Singapore.
Pameran megah di Science Centre Singapore ini menghadirkan dua ekshibisi kelas dunia, Dinosaurs of Patagonia dari Museo Paleontológico Egidio Feruglio dan Six Extinctions dari Gondwana Studios.
Pameran ini menampilkan sejarah, fosil-fosil langka dan replika dinosaurus dengan ukuran aslinya berlangsung sejak 11 Oktober hingga tahun depan.
Tribun Batam dan sejumlah media di Batam berkesempatan melihat dari dekat fosil Patagotitan Mayorum menjadi penemuan kerangka paling lengkap dari spesies tersebut di Science Centre Singapore, Selasa (18/11/2025).
Fosil tulang bagian paha itu diletakkan di bawah replika Patagotitan Mayorum berskala penuh dengan panjang 40 meter di pameran tersebut.
James Lim yang memandu kunjungan media dari Batam, termasuk Tribun Batam menjelaskan fosil-fosil yang ditemukan jangan dibayangkan seperti tulang-tulang utuh.
"Fosil-fosil yang ditemukan itu sudah membatu," katanya saat menjelaskan fosil yang dipamerkan di ruang pamerah seluas 3.000 meter persegi ini.
Ia mengatakan Patagotitan Mayorum adalah salah satu dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan yang memiliki panjang hingga 40 meter dan bobot sekitar 57 ton.
Dinosaurus raksasa ini menjadi salah satu temuan paleontologi paling penting dalam beberapa dekade terakhir.
Patagotitan Mayorum adalah genus dinosaurus sauropoda titanosauria yang ditemukan tahun 2014 di Provinsi Chubut, Argentina.
Fosil Patagotitan Mayorum masih menjadi kerangka paling lengkap dari spesies tersebut yang pernah ditemukan, sekaligus mengubah pemahaman para ilmuwan tentang ukuran dinosaurus.
Baca juga: Merasakan Petualangan Astronot Stasiun ISS di Science Centre Singapura
Sejarah dan Evolusi Sejak 400 Juta Tahun Lalu
Pameran dibuat berbentuk rangkaian instalasi berdasarkan periode tahun, yang mengajak pengunjung menelusuri bagaimana kehidupan di Bumi dan evolusi selama 400 juta tahun.
Bekerja sama dengan Lee Kong Chian Natural History Museum, Faculty of Science, National University of Singapore, Pameran Dinosaurus ini menampilkan sejarah binatang purba yang dibagi dalam 11 periode hingga sekarang.
James Lim memandu menjelaskan periode-periode hewan purba tersebut.
Dimulai dari periode Cambrian sekitar 500 juta tahun lalu dimana hidup hewan Endoceros bernama Inner Horn, yang Australia, Amerika Utara dan Eropa
Endoceros ini adalah sefalopoda bercangkang, mirip dengan cumi-cumi modern, yang hidup pada periode Ordovisium pertengahan hingga akhir. Sisa-sisanya telah ditemukan di banyak benua, termasuk Amerika Utara, Eropa, dan Australia.
Endoceros adalah salah satu predator terbesar pada masa itu, memangsa trilobita dan spesies ikan purba. Diperkirakan dapat tumbuh lebih besar hingga 5,7 meter, menjadikannya sefalopoda terbesar yang diketahui dari catatan fosil.
Kemudian era Silurian dan Devonian sekitar 400 juta tahun lalu, yang juga disebut sebagai zaman.
Periode Devonian berduel dengan evolusi dan diversifikasi ikan, termasuk predator besar seperti Dunkleosteus. Kehidupan laut lainnya, seperti brakiopoda, trilobita, crinoid, dan karang, juga berkembang pesat.
Di darat, hutan pepohonan dan tumbuhan berbiji muncul, mengubah ekosistem dan berkontribusi pada pembentukan tanah.
Selama 20-25 juta tahun pertama Devonia, serangkaian kepunahan, yang secara kolektif dikenal sebagai kepunahan Devonian akhir, memusnahkan lebih dari 75 persen spesies laut.
Ini bukanlah peristiwa tunggal, melainkan krisis berkepanjangan dengan penyebab yang kompleks.
Kemungkinan pemicunya meliputi perubahan permukaan laut akibat glasiasi, aktivitas vulkanik masif, pembentukan tanah yang mengubah karbon dioksida atmosfer, dan bahkan dampak dari luar angkasa.
Faktor-faktor ini kemungkinan menyebabkan penipisan oksigen laut dan perubahan lingkungan yang besar.
Kepunahan tersebut menghancurkan komunitas terumbu karang dan kehidupan laut tropis. Lebih dari 50 persen keanekaragaman vertebrata hilang, yang secara fundamental membentuk kembali ekosistem.
Ada juga ditampilkan era Carboniferous dan Permian sekitar 300 juta tahun lalu, eras Triassic dan Jurassic sekitar 200 juta tahun lalu, era Cretaceous dan Tertiary sekitar 100 juta tahun lalu dan era quaternary hingga sekarang.
Dalam rangkaian instalasi itu, dapat disaksikan dari dekat replika berskala penuh Patagotitan.
Patagotitan Mayorum adalah salah satu dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan.
Patagotitan Mayorum memiliki panjang mencapai 40 meter dan bobot sekitar 57 ton.
Dinosaurus raksasa ini menjadi salah satu temuan paleontologi paling penting dalam beberapa dekade terakhir.
Patagotitan Mayorum adalah genus dinosaurus sauropoda titanosauria yang ditemukan tahun 2014 di Provinsi Chubut, Argentina.
Fosil Patagotitan Mayorum masih menjadi kerangka paling lengkap dari spesies tersebut yang pernah ditemukan, sekaligus mengubah pemahaman para ilmuwan tentang ukuran dinosaurus.
Replika Tyrannosaurus rex
Dalam pameran ini juga bisa ditemui Tyrannosaurus rex yang dijuluki “Scotty”, sang predator legendaris.
Replika Tyrex dengan panjang mencapai 13 meter ini menampilkan spesimen Tyrex terbesar yang pernah ditemukan.
Raksasa prasejarah ini pernah menguasai lanskap kuno dengan tubuhnya yang masif dan gigitan penghancur tulang.
Kehadirannya memberi pengunjung kesempatan langka untuk menyaksikan puncak evolusi dinosaurus, sekaligus memahami masa-masa kepunahan besar yang membentuk sejarah planet kita.
Tham Mun See, Chief Executive, Science Centre Board ,menyebut pameran Dinosaurs | Extinctions | Us tidak sekadar kehidupan pra sejarah.
“Ini adalah kisah kuat tentang kemampuan bertahan hidup, sebuah ajakan untuk menelusuri sejarah panjang Bumi dan merenungkan peran kita dalam menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya," kata Tham Mun See.
"Melalui fosil-fosil menakjubkan dan pengalaman imersif, kami berupaya membangkitkan rasa ingin tahu sekaligus mendorong tindakan nyata dalam menghadapi krisis keanekaragaman hayati masa kini."
"Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan Lee Kong Chian Natural History Museum dalam menghadirkan pengalaman STEM kelas dunia untuk semua kalangan,” ujar Tham Mun See.
“Dinosaurus dan peristiwa kepunahan massal di masa lalu menyimpan pesan penting bagi dunia," ujarnya.
Terbuka untuk Warga Asing Seperti Indonesia
Tay Lim Pin, Senior Director Corporate Resturces & Operations Science Centre Singapore menyebut eksebisi ini bagus untuk kalangan pelajar untuk menambah pengetahuan tentang Dinosaurus.
"Pameran terbuka untuk warga lokal dan luar negeri termasuk dari Indonesia," katanya.
Wisatawan dari Indonesia yang datang ke Science Centre Singapore kata Tay Lim Pin, tidak hanya menawakan pameran Dinosaurus dalam bentuk rangkaian instalasi tapi juga dalam bentuk film.
"Pengunjung bisa menyaksikan film 3D terkait Dinosaurus berjudul Amazing Dinoworld 2 di Omni Theatre," katanya.
Film 3D Dinoworld di Omni Theatre Science Centre Singapore ini menghadirkan sensasi menonton dengan layar luas seperti kubah.
Omni Theatre di Science Centre Singapore adalah Teater Kubah Digital 3D 8K adalah pertama di Asia Tenggara.
Harga tiket reguler masuk untuk menyaksikan pameran Dinosaurus ini adalah 39.90 Dolar Singapura per orang untuk dewasa dan 35.90 Dolar Singapura per orang untuk anak-anak.
Sementara untuk warga Singapura dan penduduk tetap harga tiketnya $29.90 per orang untuk dewasa dan $25.90 untuk anak-anak.
[ tribunbatam.id/son ]
| Rekam Jejak Victor Rachmat Hartono Dirut PT Djarum, Kini Dicekal Kejagung dalam Kasus Pajak |
|
|---|
| 5 Tahun Kumpul Kebo, AKBP Basuki Akui Hubungan Terlarang dengan Dosen Untag Tewas di Hotel |
|
|---|
| Kecelakaan Maut Melibatkan Motor dan Truk di Balikpapan, Seorang Buruh Tewas Terlindas |
|
|---|
| Jadwal Siaran Langsung Australia Open 2025, Alwi vs Chou Tien Chen, Fajar/Fikri vs Rankireddy/Shetty |
|
|---|
| Daftar 7 Berita Populer Hari Ini, Wanita yang Curi Kalung Anak di Bengkong Batam Diamankan Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/pameran-bertajuk-Dinosaurs-Extinctions-Us-di-Science-Centre-Singapore.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.