PENEMUAN MAYAT DI BATAM

Wanita Asal Langkat Ditemukan Tewas di Perairan Batam, Identitas Terungkap dari Sidik Jari

Wanita muda asal Langkat, Sumatra Utara ditemukan tewas di perairan Batam, tepatnya di kawasan Piayu Laut, Rabu (10/9). Korban Siti Patimah

Editor: Dewi Haryati
Istimewa
PENEMUAN MAYAT - Penemuan mayat perempuan di kelong milik warga kawasan Piayu Laut, Sei Beduk, Kota Batam, Rabu (10/9/2025). Dari pengecekan sidik jari, korban diketahui bernama Siti Patimah (19), kelahiran Langkat, Sumatra Utara. 

Kronologi penemuan mayat perempuan di Batam ini diungkap seorang saksi, Habibi (28).

Saat kejadian, ia dan warga lainnya sedang beristirahat setelah makan. 

Lalu ada seorang pemancing yang hendak pulang memberi tahu mereka, ada sesuatu yang mengambang di perairan.

"Perkiraan pukul 16:00 WIB. Ada satu pemancing dia pulang, dia kasih tahu kita kalau entah ada yang ngambang di sana. Kita lihat dari jauh, perkiraan kami itu boneka," ujar Habibi, Kamis (11/9/2025).

Namun setelah diperiksa menggunakan kamera ponsel, terlihat bahwa benda tersebut adalah manusia. 

"Kita awalnya belum yakin manusia atau bukan, kita pakai hp dan ngezoom kan, memang persis kayak manusia. Kami langsung lapor pak rt," ujarnya.

Ia menyebut saat ditemukan pertama kali, mayat itu tersangkut di jaring kelong milik warga.

"Posisi di sini waktu ditemukan, air sedang surut. Tapi pagi siang itu, air lumayan tinggi, tapi tak ada kita lihat. Lalu, kita lihat kemarin itu tangan telungkup, karena air surut jadi terlihatnya kayak berdiri gitu nyangkut di kelong," ungkap Habibi.

Warga kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke RT setempat. 

Selanjutnya RT meneruskan laporan ke RW, yang kemudian menghubungi Polsek Sei Beduk. 

Tak lama setelah itu, polisi datang bersama warga untuk mengevakuasi jenazah, termasuk bantuan dari RT setempat. 

Habibi tidak mengetahui detail identitas perempuan tersebut, sebab proses evakuasi dilakukan perangkat RT dan kepolisian.

Evakuasi Makan Waktu Setengah Jam

Evakuasi penemuan mayat perempuan di Piayu Laut, Sei Beduk, Kota Batam, pada Rabu (10/9/2025) sore, ternyata tak semudah yang diperkirakan.

Ketua RT 002/RW 010, Uluk, yang ikut serta dalam evakuasi, menceritakan proses yang memakan waktu sekitar setengah jam itu.

"Kita evakuasinya pakai tandu dari kelong, kita bawa ke tepian. Awalnya tiga orang yang angkat; saya, ketua RT 1, dan imam masjid, lalu dibantu polisi," ujar Uluk saat ditemui pada Kamis (11/9/2025).

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved