PROGRAM MBG
Kapolda Kepri Kawal Program MBG Sesuai Arahan Presiden Prabowo Subianto
Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin ingin MBG berjalan baik. Karena ini adalah program prioritas Presiden, maka kita semua harus ikut mengawalnya
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id – Program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto di bidang pangan, Makan Bergizi (MBG) menjadi perhatian serius Polda Kepulauan Riau (Kepri).
Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin menegaskan, pengawasan terhadap kualitas dan distribusi makanan bergizi bagi pelajar harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
Kapolda mengungkapkan, hingga saat ini Polda Kepri telah memiliki dua dapur operasional dan 10 dapur masih dalam proses, untuk mendukung program MBG.
Bahkan, ia telah memerintahkan jajaran Kriminal Khusus (Krimsus) untuk melakukan asistensi dan mitigasi guna memastikan program berjalan baik.
"Saya tekankan agar kehati-hatian dimulai dari proses memasak, pemilihan bahan baku, penyimpanan, hingga penyajian. Di dapur Polda, ada tiga perwira Biddokkes yang selalu melakukan quality control sampai makanan MBG tersebut benar-benar layak dikonsumsi,” ujar Asep, dalam pertemuan bersama dengan manajemen dan redaksi Tribun Batam di ruang kerjanya, Kamis (2/10/2025).

Pertemuan yang dihadiri Pemimpin Redaksi Tribun Batam, Prawira Maulana, Pimpinan Perusahaan, Nursomsi dan Bisnis Manager, Renhard Petricia berlangsung hangat, membahas sejumlah langkah strategis Polda Kepri dalam merespons persoalan yang terjadi, termasuk kamtibmas, perkembangan teknologi, hingga peran media.
Di tengah program MBG, Asep tidak menutup mata terhadap sejumlah persoalan yang muncul di lapangan. Seperti temuan nasi basi, kurang sedap hingga adanya ulat dalam MBG.
Ia menyorot salah satu penyebabnya yakni mekanisme distribusi yang tidak sesuai standar.
Asep menyampaikan, Polda Kepri telah memanggil dan mengumpulkan seluruh kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Kepri. Kepala SPPG dikumpulkan sebagai asistensi dan mitigasi.
“Permasalahan ini lebih banyak karena mekanisme pengiriman. Misalnya, makanan dikirim pagi tapi baru dibuka siang, otomatis kualitasnya menurun. SPPG harus memastikan standar ini berjalan sesuai SOP,” ujarnya.
Selain itu, Polda Kepri juga menemukan fakta, sebagian siswa masih membeli jajanan sebelum menyantap MBG. Hal ini membuat penelusuran sumber masalah menjadi sulit, apakah berasal dari makanan MBG atau dari jajanan di luar sekolah.
Kapolda menegaskan, pihaknya aktif melakukan imbauan, sosialisasi, hingga inspeksi lapangan untuk memastikan MBG tersalurkan dengan baik.
Ia juga mengingatkan peran SPPG sangat vital dalam menjaga kualitas makanan hingga sampai ke siswa.
“Intinya kami ingin meyakinkan program MBG ini berjalan dengan baik. Karena ini adalah program prioritas Presiden, maka kita semua harus ikut mengawalnya,” kata Asep. (TribunBatam.id/bereslumbantobing)
Cucu Mahfud MD Jadi Korban MBG, Sempat Dirawat 4 Hari Dirumah Sakit Karena Muntah-muntah |
![]() |
---|
Duh, Dapur MBG di Batam Belum Ada yang Kantongi Izin Higienitas, Dinkes: Masih Proses |
![]() |
---|
Yoga Siswa SMP di Palopo Muntahkan Daging Ayam yang Sudah Masuk ke Mulut: Masih Ada Darahnya |
![]() |
---|
Program MBG di Batam Disorot Pengamat, Dinilai Gagal Capai Tujuan Dasar, Audit Jadi Rekomendasi |
![]() |
---|
Banyak Temuan Masalaha MBG, Orangtua Mulai Resah dan Was-was Hingga Minta Perketat Pengawasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.