Batam Terkini

Baru Delapan Hari Beroperasi, Kapal Tri Sakti Adinda Tak Kuat Lawan Arus Perairan Punggur

Masuku menyampaikan hasil pemeriksaan awal, kapal tersebut kandas lantaran faktor arus laut yang kuat sehingga terbawa arus. 

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
Dok. KPLP Tj Uban
Patroli KPLP ketika melakukan evakuasi kapal KMP Tri Sakti Adinda yang kandas di perairan Pulau Kasam 

TribunBatam.id, Batam - Penyebab insiden  kapal kandas KMP Tri Sakti Adinda di Perairan Pulau Kesam, Minggu (12/10) sore masih dalam penyelidikan otoritas kementerian perhubungan. 

Kepala Kesyahbandara dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam, Takwim Masuku menyampaikan hasil pemeriksaan awal, kapal tersebut kandas lantaran faktor arus laut yang kuat sehingga terbawa arus. 

"Karena faktor arus kuat di perairan tersebut," ujarnya singkat, Senin (13/10). 

Meski mengalami kendala, Takwim memastikan tidak ada korban jiwa. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat, termasuk penumpang kendaraan. 

Kata dia, atas kejadian itu pihaknya akan melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk memeriksa dokumen kapal dan manajemen perusahaam kapal. 

Kapal KMP Tri Sakti Adinda lintasan Telaga Punggur-Tanjung Uban beroperasi sejak 4 Oktober lalu. Kapal ini baru delapan hari mengangkut penumpang ketika kandas pada Minggu (12/10) pukul 15.21 WIB.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Batam, sebagian dokumen kapal ini masih menggunakan dokumen atas nama pemilik lama. Bahkan, saat kejadian kapal kandas, laporan data manifest dari KPLP yang melakukan evakuasi, kapal membawa penumpang melebihi kapasitas yang diizinkan.

Dari data SIUPAL Dirjen Hubla merinci Kapal ini buatan galangan Wonsan DPR Korea tahun 2005.

Kapal ini sebelumnya beroperasi di lintasan Ketapang Banyuwangi-Gilimanuk. Setelah tragedi kapal Roro tenggelam di Ketapang pada Juli lalu, beberapa kapal dibeli pengusaha untuk diperbaiki. Salah satunya dibeli pengusaha Batam dan dialihkan ke lintasan Batam.

Informasi dari keagenan kapal menyebutkan ada perbedaan dalam dokumen kapal tersebut. Document of Compliance (DOC) dan Safety Management Certificate (SMC) KMP Tri Sakti Adinda yang telah dioperasikan PT Tala Pusuk Buhit masih berstatus atas nama pemilik lama PT Trisakti Lautan Mas Banyuwangi.

"Saat ini dalam proses peralihan nama perusahaan," ungkap sumber dari keagenan kapal.

Kepala Badan Klasifikasi Indonesia (BKI) Batam, Budi Isrofi, mengaku baru mengetahui masalah ini ketika dikonfirmasi Tribun Batam. 

"Sepertinya baru masuk lintasan Punggur-Tanjung Uban karena survey sebelumnya ini berada di wilayah BKI Surabaya," ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin (13/10).

Terkait status kepemilikan kapal, SMC, dan DOC, Budi meminta waktu untuk memeriksanya. 

"Kami belum bisa pastikan, perlu kami cek dulu datanya," jawabnya singkat.

Terkait KMP Tri Adinda Sakti merupakan kapal LCT (Landing Craft Tank) yang dirombak menjadi kapal passenger Roro, 
Budi Isrofi mengaku baru mengetahui kapal tersebut dulunya LCT. 

"Kapal ini teregister Ferry-Roro Passenger (Open Space)," tuturnya.

LCT adalah jenis kapal yang dirancang untuk mengangkut kendaraan dan peralatan militer dengan ramp untuk naik-turun langsung ke pantai. Merombak kapal jenis ini menjadi kapal penumpang memerlukan modifikasi signifikan dan sertifikasi ketat.

Laporan data manifest, Kapal membawa 170 penumpang. Sementara berdasarkan spesifikasi kapal, Kapasitas angkut resmi 107 penumpang.
Selain penumpang, kapal juga membawa 68 kendaraan yang terdiri dari:
Golongan II: 44 unit, Golongan IV Penumpang: 23 unit dan Golongan IV Barang 1 unit. Ini berbeda dengan 
Kapasitas maksimal kendaraan seharusnya hanya 14 unit (mobil atau truk), namun kapal membawa hampir 5 kali lipatdari kapasitas.

Berdasarkan data SIUPAL Dirjen Perhubungan Lait, adalun Spesifikasi KMP Tri Sakti Adinda, yakni : 
1. Panjang kapal seluruhnya: 60,35 meter
2. Lebar kapal: 13,50 meter
3. Dalam kapal: 3,16 meter
4. Kapasitas penumpang: 107 orang
5. Kapasitas kendaraan: 14 unit
6. Kecepatan maksimal: 11 knot

Menindaklanjuti kejadian itu, saat dikonfirmasi di kantor pelabuhan Roro, Supervisi kapal KMP Tri Sakti Adinda, Armel Silalahi enggan memberikan komentar. Ia memilih bungkam. 

"Saya lagi sibuk, lagi banyak kerjaan. Nanti lewat humas kami saja," jawabnya sambil meninggalkan Tribun Batam.

Adapun Timeline Kejadian:
1. Pukul 15.21 WIB: Kapal kandas di Perairan Pulau Kesam akibat arus kencang dari arah selatan
2. Pukul 15.40 WIB: KN P.546 menuju lokasi untuk membantu evakuasi
3. Pukul 16.00-17.00 WIB: Seluruh 170 penumpang dievakuasi menggunakan speed boat ke Pelabuhan Domestik Punggur
4. Pukul 00.45 WIB (13/10): Kapal berhasil ditarik dengan tugboat setelah air pasang
5. Pukul 01.05 WIB: Kapal sandar di Dermaga 1 Pelabuhan Punggur
6. Pukul 02.30 WIB: Kendaraan dan penumpang dialihkan ke KMP Tanjung Burang

GM ASDP Batam, Andri, memastikan seluruh 170 penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat. 

"ASDP memastikan seluruh kebutuhan dasar penumpang terpenuhi hingga mereka dapat melanjutkan perjalanan," katanya, Senin (13/10).

Atas kejadian itu, ia mendorong seluruh operator kapal swasta agar menjalankan kegiatan operasional sesuai prosedur dan standar keselamatan pelayaran (SOP). (TribunBatam.id/bereslumbantobing)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved