KAPAL TERBAKAR DI BATAM

Kapal Federal II Meledak, Wagub Kepri Sidak PT ASL di Batam, Pastikan Penanganan Korban di RS

Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura sidak ke PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Batam setelah kapal Federal II meledak hingga memakan korban.

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
WAGUB KEPRI - Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura bersama Kadisnakertrans Kepri, Diky Wijaya dan Direktur RS Mutiara Aini, Elvi Sukma saat ditemui di RS Mutiara Aini, Kamis (16/10/2025). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Harris Pratamura inspeksi mendadak (sidak) ke PT ASL Shipyard Indonesia di Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Sidak dilakukan setelah kapal Federal II yang merenggut nyawa setidaknya 10 pekerja pada Rabu (15/10) sekira pukul 04.00 WIB.

Hasil sidak Wakil Gubernur bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans Kepri) itu, mereka menanyakan sejumlah hal teknis terkait standar keselamatan kerja kepada managemen PT ASL.

Meski managemen mengatakan SOP telah sesuai standar, kejadian tragis yang menewaskan sepuluh pekerja itu tetap akan tetap ditelusuri secara menyeluruh.

"Sidak hari ini ke PT ASL saya jumpa ke managemennya, saya tanya SOP-nya, saya tanya safety-nya juga. Mereka menyampaikan sudah sesuai standar. Tapi kan kita tidak tahu akan terjadi musibah ini," ujar Nyanyang Haris Pratamura, Kamis (16/10/2025).

Pihaknya masih menunggu hasil investigasi penyebab pasti ledakan hingga mengakibatkan puluhan pekerja tersebut.

"Karena masih dalam penyelidikan polisi apa yang menjadi permasalahan-permasalahannya. Apakah human error apa ada dari tools consumablenya, itu lagi diselidiki dan dikoordinasikan dengan pihak terkait," tambahnya.

Nyanyang Haris Pratamura juga menyoroti bahwa insiden di kapal milik PT ASL bukan yang pertama kali.

"Kami akan terus monitor karena di kapal yang sama sudah dua kali terjadi. Kami akan tanyakan juga ke pihak klasifikasi kapal dan lakukan RDP," tegasnya.

Ia menambahkan, pengawasan terhadap kegiatan perbaikan kapal akan diperketat.

Terutama pada prosedur kerja berisiko tinggi seperti pengelasan atau pembersihan ruang palka.

"Kalau ada kegiatan cleaning atau ngelas, ruang kapal itu harus bebas hidrokarbon atau H2O-nya. Apakah itu boleh, karena di situ ada HSE-nya yang memberi peringatan sesuai SOP pekerjaan tersebut," terangnya.

Setelah di sana, Wagub Kepri itu juga berkesempatan menjenguk korban ledakan kapal di RS Mutiara Aini, ia mengatakan, beberapa korban mengalami luka bakar hingga 80 persen.

"Ada yang kritis 80 persen, ada yang 50 persen, dan 30 persen luka. Kami berdoa agar semuanya segera sembuh kembali," kata politisi Partai Gerindra itu.

Ia menyebut perkembangan saat ini, 6 pasien dengan luka ringan diperkirakan bisa pulang dalam 2 hingga 3 hari ke depan jika terus membaik.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved