Kepala Bea Cukai Batam Terima Tribun Batam Awards 2025, Tanggap Pedagangan Ilegal di Batam

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah mendapat penghargaan Tribun Batam Awards 2025.

Zaky Firmansyah masuk nominasi sebagai pemimpin yang tanggap terhadap perdagangan ilegal di Kota Batam.

Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Bea Cukai, Evi Octavia menerima perhargaan Tribun Batam Awards 2025 itu mewakili Zaky Firmansyah yang mendadak menghadiri rapat pimpinan (rapim) di Jakarta.

Evi menginformasikan jika rapat pimpinan yang dihadiri Kepala Kantor Bea Cukai Batam itu terkait pengetatan kebijakan pemasukan barang. 
‎
‎Penghargaan Tribun Batam Awards 2025 ini menurutnya menjadi apresiasi bagi Bea Cukai Batam.
‎
‎"Terima kasih atas nominasi ini. Menjadi penyemangat dan pendorong kami setelah tantangan dan isu kuat terhadap Bea Cukai," ujar Evi, Senin (27/10/2025).
‎
‎Bea Cukai Batam saat ini fokus pada pola pelayanan yang singgah dan tanggap.
‎
‎Evi memberi tahu bahwa Bea Cukai Batam membagi kebijakan dua pelayanan FTZ yang berbeda baik barang industri dan barang konsumsi. 
‎
‎Barang industri menurutnya akan diberikan percepatan pelayanan dan diawasi agar mencegah penyelundupan barang ilegal.
‎
Dari Sisi kebijakan barang konsumsi, barang akan memiliki master list yang bisa digunakan di batam. 
‎
‎Selain pembenahan dari sisi prosuder baik masyarakat maupun industri, Evi menegaskan peran aktif masyarakat dalam tidak mengkonsumsi barang ilegal di Kota Batam. 
‎
‎"Untuk mengurangi penyelundupan dan penggunaan barang ilegal,masyarakat harus berhati-hati serta tidak mengkonsumsi barang ilegal tersebut," lanjutnya.
‎
‎Selama tahun 2025 jumlah penindakan rokok ilegal berjalan dengan baik. 

Bahkan jumlah penyelundupan barang ilegal menurutnya sudah jauh berkurang. 
‎
‎Evi Octavia menyampaikan Kepala Bea Cukai Zaky Firmansyah harapan Batam menjadi lebih maju dan Bea cukai lebih tajam dalam menyigap perdagangan ilegal
‎
‎"Batam lebih maju lagi dan lebih tajam dalam memberantas permasalahan perdagangan ilegal agar ekonomi kita daerah lebih masuk ke negara," tutupnya. (TribunBatam.id/*)