ALL IN NEWS

Isak Mencoba Tegar saat Tim di Batam Bongkar Makam Sutoyo yang Ia Panggil Ayah: Kami Tak Menyangka

Isak Malik, seorang warga Batam mencoba tegar melihat tim forensik membongkar makam Sutoyo yang ia panggil dengan sebutan 'ayah' 20 tahun lamanya.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
PEMBUNUHAN LANSIA DI BATAM - Pemakaman Sutoyo (62), lansia di Batam di TPU Sei Panas, Selasa (21/10/2025). Tim inafis membongkar makam lansia di Batam itu, Minggu (26/10) setelah mendapat fakta baru jika Sutoyo merupakan korban pembunuhan. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Isak Ramli harus rela tim forensik membongkar makam Sutoyo (62) di TPU Sei Panas, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (26/10).

Meski hatinya berontak, namun langkah itu harus ditempuh untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya pria yang sudah ia anggap sebagai ayah kandungnya selama 20 tahun itu.

Ia hanya tahu jika sosok yang ia sebut sebagai ayah itu meninggal dunia secara tidak wajar di indekos.

Bahkan, sebelum almarhum meninggal, selama ini almarhum tinggal bersama Ishak, satu rumah dengan keluarga besarnya. 

Isak baru mengetahui jika sang ayah ditemukan tergeletak di kawasan indekos Perumahan Eden Park, Batam Centre, Senin (20/10/2025).

"Kami tak menyangka bahwa Almarhum meninggal tidak wajar, dianiaya sekuriti rumah kos-kosaan itu. Tahunya dari warga komplek, punya rekaman CCTv memperlihatkan rekaman Almarhum dihajar," ungkap Isak Ramli, mewakili keluarga, Senin (27/10/2025).

Informasi yang ia peroleh, Sutoyo dikabarkan terjatuh di depan sebuah ruko. 

 

PEMBUNUHAN LANSIA DI BATAM - Potret Sutoyo (62), lansia di Batam saat terbaring di lantai. Polisi meringkus seorang pelaku dalam kasus penganiayaan hingga membuat lansia itu meninggal dunia.
PEMBUNUHAN LANSIA DI BATAM - Potret Sutoyo (62), lansia di Batam saat terbaring di lantai. Polisi meringkus seorang pelaku dalam kasus penganiayaan hingga membuat lansia itu meninggal dunia. (TribunBatam.id/Istimewa)

 

Sekuriti dan pemilik rumah indekos yang berada di Perumahan Eden Park diketahui membawa Sutoyo ke Rumah Sakit Harapan Bunda.

Isak Ramli lalu menemuinya ke rumah sakit. 

Tanpa rasa curiga, jenazahnya sang ayah kemudian dimakamkan keesokan harinya, Selasa (21/10). 

Namun, fakta sebenarnya mulai terkuak setelah kabar buruk berhembus dari mulut ke mulut.

Beberapa warga menyatakan Sutoyo tidak meninggal karena sakit.

Beberapa warga mengaku melihatnya dianiaya oleh anak buah pemilik usaha indeko di Perumahan Eden Park.

Isak mengaku jika ada saksi yang melihat ayahnya dianiaya di kawasan indekos.

Kemudian diangkat dan diletakkan di depan ruko Perumahan Eden Park.

Kisahnya berlanjut pilu. 

Malam itu menurut Isak, pemilik indekos yang membawa Sutoyo ke rumah sakit, namun kemudian meninggalkannya begitu saja. 

Biaya rumah sakit pun ditanggung dirinya. 

"Saya jadi curiga," tuturnya. 

Kecurigaan itu menguat ketika ada warga yang dengan tegas menyatakan bahwa ayahnya dipukuli hingga tak berdaya sebelum ditinggalkan. 

Dorongan untuk mencari keadilan membuat Isak melaporkan kasus ini ke Polsek Batam Kota keesokan harinya.

Keluarga almarhum mengaku tak mempersoalkan jika jenazah korban diangkat dari liang lahat untuk dilakukan autopsi.

Mereka berharap Almarhum dapat tenang setelah penyebab kematiannya terungkap. 

Kronologis

  • Sutoyo (62), lansia di Batam mendapat penganiayaan hingga meninggal dunia
  • Isak Ramli, anak korban mendapat informasi itu Senin (20/10/2025)
  • Lansia di Batam itu ditemukan tergeletak di kawasan indekos Perumahan Eden Park, Batam Centre
  • Merasa janggal dengan kematian Sutoyo, perwakilan keluarga sepakat tim forensik membongkar makam Sutoyo, Minggu (26/10)
  • Sebelumnya telah dimakamkan Selasa (21/10)
  • Isak Ramli buat laporkan ke Polsek Batam Kota
  • Anggota Polsek Batam Kota meringkus sekuriti kawasan indekos berinisial M
  • Motif dan kronologis terungkap, penyidikan masih berjalan

Penjelasan Kapolsek Batam Kota

Polisi sebelumnya mengungkap kronologis pembunuhan lansia di Batam yang meninggal dunia di salah satu indekos di Perumahan Eden Park, Kecamatan Batam Kota pada Senin (20/10/2025).

Dalam kasus pembunuhan lansia di Batam ini, polisi meringkus seorang pelaku berinisial M.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K melalui Kapolsek Batam Kota, Kompol Anak Agung Made Winarta mengungkap jika pelaku merupakan sekuriti indekos yang menganiaya lansia di Batam itu hingga meninggal dunia.

Selain meringkus pelaku pembunuhan lansia di Batam itu, anggota Polsek Batam Kota juga mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTv.

"Satu pelaku sudah ditetapkan tersangka penganiayaan. Masih kami minta keterangannya," ucapnya, Selasa (28/10/2025).

Kepada polisi, tersangka nekat menganiaya korban hingga meninggal dunia setelah melihat korban yang diduga mencuri barang di parkiran motor. 

Korban mengambil berupa bingkisan plastik warna hitam tergantung di parkiran motor indekos Golden Land di perumahan itu. 

Lansia di Batam itu menurut pelaku terekam CCTv saat mengambil barang tersebut.

Lantaran pelaku bekerja sebagai securiti di indekos Golden Land, pelaku kemudian menginterogasi korban sambil menunjukkan rekaman CCTv di ponselnya.

Saat ditanya oleh pelaku, korban membantah jika ia mencuri.

Hal itu lantas memicu amarah pelaku yang kesal lalu menghajar perut korban hingga terpental dan terkulai. 

Dalam kasus ini, kata dia sudah enam orang saksi diperiksa, termasuk pemilik kos-kosan. 

Kapolsek tak menutup kemungkinan ada tersangka lain dalam kasus penganiayaan yang menghilangkan nyawa korban. 

"Sampai saat ini sudah ada enam saksi yang diperiksa," katanya. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved